Find Us On Social Media :

Protes tak Dihiraukan Pemerintah, Masyarakat Natuna Berontak, Mengungsi ke Pulau Lain karena Takut Terinfeksi Virus Corona

Warga Natuna protes, menolak daerahnya dijadikam lokasi isolasi 245 WNI Dari Wuhan, China.

GridHEALTH.id - Masyarakat Natuna berontak.

Tindakan tegas dari seluruh masyarakat Natuna, menolak daerahnya dijadikan lokasi isolasi WNI yang kemungkinan tercemar virus corona Wuhan.

Baca Juga: Kisruh Natuna Merembet ke Faktor Kesehatan, Kemenkes RI Pasang Badan Cegah Pneumonia China Masuk Indonesia

Awalnya, setelah ada kabar pulau Natuna dijadikan tempat isolasi WNI yang tercemar virus corona Wuhan, masyarakat langsung protes menolaknya.

Protes tersebut dilakukan masyarakat Natuna, papar Andes Putra selaku Ketua DPRD Natuna, dengan mendatangi kantor DPRD Natuna, menuntut peninjauan ulang kebijakan ini.

Baca Juga: Wabah Virus Corona Semakin Heboh, Pemerintah China Dituding Diam-diam Mengremasi Korban Tewas

Mengenai hal ini, Andes setuju dengan masyarakat Natuna yang protes.

Sebab menurutnya Natuna sebagai tempat isolasi kurang pas.

Lantaran fasilitas medis Natuna dinilainya masih belum mencukupi.

"Dari kesehatan, tenaga medis, alat medis kita kurang. Jangankan untuk mereka yang datang, untuk kita di Natuna aja masih kekurangan," jelas Andes, seperti yang disampaikannya di kanal Youtube KompasTV, Senin (01/02/2020).

Baca Juga: 'Sertifikat Sehat' Dari Pemerintah China, Syarat WNI Boleh Pulang Dari Wuhan

Penolakan warga Natuna sendiri alasannya karena khawatir akan penyebaran virus corona itu sendiri di daerahnya.

Masyarakat takut diantara mereka ada yang bisa terinfeksi virus corona.

Penetapan Natuna menjadi tempat isolasi ini karena baru datangnya 238 WNI yang baru dievakuasi dari Wuhan China.

Baca Juga: Telan 82 Korban Jiwa, Pejabat Pemerintah Wuhan Dinyatakan Meninggal Dunia Akibat Virus Corona

Polda Kepri sendiri berharap warga Natuna dapat menganggap para WNI itu sebagai saudara sendiri.

"Bagaimanapun mereka saudara kita, warga Indonesia juga, jadi sudah saatnya kita saling membantu dan memberikan dukungan," ungkap Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt, seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Harry megeaskan, 238 WNI dari Wuhan itu pun sudah dipastikan dalam kondisi sehat, sebab sebelum dievakuasi mereka terlebih dahulu diperiksa.

Baca Juga: Pemerintah China Berjibaku Atasi Virus Corona, Obat HIV/AIDS pun Ikut Dipakai Sebagai Alternatif Pengobatan

Baca Juga: Rumah Sakit Khusus Pasien Infeksi Virus Corona di Wuhan Oprasionalnya dengan Teknologi Robotik

"Kalau tidak sehat, pasti tidak diperbolehkan keluar oleh pemerintah China. Karena sehat, makanya diperbolehkan keluar dari China," lanjutnya.

Tapi karena stigma negatif terkait virus corona sudah membuat takut masyarakat.

Akhirnya mereka berontak.

Banyak dari masyarakat Natuna yang berontak dengan mengungsi.

Baca Juga: Rindu Bisa Membuat Seseorang Sakit Demam, Rey Utami Mengalaminya Saat Ini

Khususnya warga Ranai, Natuna, mereka mengungsi ke pulau lain seperti pulau Midan, Subi dan Serasan.

Hal ini diketahui dari penjualan tiket yang membludak dari Ranai, Natuna, menuju tiga pulau yang masih termasuk Kabupaten Natuna, yakni Pulau Subi, Midai dan Serasan.

Salah satu warga, Raudah (28), pun mengaku lebih memulih mengungsi daripada harus selalu cemas tertular virus corona.

"Tidak saya saja, kedua anak saya juga saya bawa, kan anak sekolah diliburkan juga, jadi sekalian saja saya bawa ke rumah along saya (kakak tertua) di pulau Serasan," katanya seperti yang dilansir Grid.ID dari Kompas.com

Baca Juga: Bela Nikita Mirzani, Hotman Paris Pernah Melakukan Kekerasan Fisik Kepada Meriam Bellina di Rumah tempat Mereka Memadu Kasih

Baca Juga: Bisa Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Vitamin E Dituding Sebabkan Kanker

Selain itu, pilihan untuk mengungsi ini juga diambil lantaran tidak mau pusing untuk mengikuti sejumlah aksi demo yang digelar warga lain.

Hal senada juga diungkapkan Sari, warga Ranai, Natuna lain yang juga mengaku memilih mengungsi ke Midai, ke rumah orangtuanya.

"Kondisi kapal penuh sesak, pada ngungsi sepertinya," jelas Sari.

Agen kapal KM Bukit Raya yang ada di Ranai, Rulli, pun membenarkan adanya lonjakan pembelian tiket kapal.

"Ada sekitar 658 tiket terjual, itu di tempat saya saja, tidak tahu juga di agen yang lain," jelas Rulli.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Tak Perlu Buru-buru Dimandikan, Ini Alasannya

Menurut Rulli lonjakan ini akibat dari dijadikan Natuna sebagai lokasi karantina untuk 238 WNI dari Wuhan, China.

Masyarakat takut, masyarakat protes, tak didengar, akhirnya berontak dengan meninggalkan daerahnya, pulau Natuna, mengungsi ke pulau lain

"Rata-rata yang beli tiket mengaku takut, makanya memilih untuk keluar dari Ranai," papar Rulli.

Satu hal yang musti kita ketahui mengenai virus corona yang ditakuti oleh kita semua, terkhusus masyarakat Natuna yang daerah dijadikan tempat isolasi WNI dari Wuhan, China.

Indonesia adalah salah satu daerah yang sulit ditembus oleh virus corona Wuhan, China.

Baca Juga: Flu pada Pria Jangan Dianggap Remeh, Studi: Angka Kematian Pria Akibat Virus Influenza Lebih Tinggi

Baca Juga: Manfaat Buah Tanaman Pandan, Ternyata Bisa Mengusir Gangguan Lambung

Sebab, virus n-Cov 2019 tidak bisa bertahan hidup di daerah yang kaya sinar matahari.

Hal ini diketahui GridHEALTH.id setelah mengikuti seminar ‘Wabah Coronavirus: Status Terakhir di Indonesia’.

Pada kesempatan tersebut, GridHEALTH.id langsung bertanya kepada narasumber yang merupakan dokter ahli penyakit paru, dari Devisi Infeksi, Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI- RS Persahabatan, Jakarta.

Isi wawancara dan seminar tersebut, bisa klik di sini.(*)

Baca Juga: Obat Demam, Ini Aturan Pakai Obat Parasetamol, Ibuprofen dan Aspirin

#berantasstunting