GridHEALTH.id - Tidak semua anak yang berperawakan lebih pendek mengalami stunting.
Baca Juga: Berantas Stunting: Cegah Malnutrisi, Kemenkes akan Intervensi Gizi 211 Ribu Ibu Hamil di NTT
Menurut standar WHO, balita pendek atau stunting bisa diketahui bila seorang balita sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasil pengukurannya ini berada pada kisaran di bawah normal.
Seorang anak termasuk dalam stunting atau tidak ini tergantung dari hasil pengukuran tersebut. Jadi tidak bisa hanya dikira-kira atau ditebak saja tanpa pengukuran.
Selain tubuh berperawakan pendek dari anak seusianya, ada juga ciri-ciri lainnya yaitu pertumbuhan melambat, wajah tampak lebih muda dari anak seusianya, pertumbuhan gigi terlambat, dan tampak performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya.
Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun.
Dengan bahasa lain, faktor utama yang memengaruhi anak stunting adalah faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil dan anak balita.
Baca Juga: 4 Manfaat Cabe Rawit Bagi Penderita Diabetes, Bantu Kendalikan Gula Darah
Ini akibat kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan.
Termasuk juga terbatasnya akses pelayanan kesehatan, termasuk layanan kehamilan dan pelayanan postnatal (setelah melahirkan).
Faktor lain adalah kurangnya akses air bersih dan sanitasi juga masih kurangnya akses makanan bergizi karena tergolong mahal.
Dampak stunting dapat dirasakan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan fisiknya, serta gangguan metabolisme.
Baca Juga: World Cancer Day, Kisah Mengharukan Bayi 4 Bulan Terkena Kanker Otak yang Berhasil Sembuh
Dampak jangka panjangnya, bila tidak ditangani dengan baik sedini mungkin stunting akan menurunkan kemampuan kognitif otak, kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit, dan risiko tinggi munculnya penyakit metabolik seperti kegemukan, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh darah. (*)
#berantasstunting