Find Us On Social Media :

Nasib Malang Seorang ART, Tak Pernah ke China, Hidup Lebih Banyak di Apartemen tapi Positif Virus Corona

Seorang WNI terinfeksi virus corona di Singapura.

GridHEALTH.id - Nasib malang tengah dialami oleh seorang warga negara Indonesia (WNI).

Dirinya dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Tapi yang membuat heran, WNI ini terinfeksi virus 2019-nCoV atau Corona Virus, padahal seumur hidupnya belum pernah menginjakan kaki ke China.

BACA JUGA: Petugas Medis Meninggal Dunia dalam Tugasnya Memerangi Virus Corona di China

Malah WNI ini hidupnya lebih banyak dihabiskan di dalam apartemen.

Pekerjaannya sendiri hanya seorang asisten rumah tangga, alias ART.

Menurut keterangan dirinya terinfeksi virus corona karena adanya penularan dari manusia ke manusia.

WNI yang tinggal di Singapura itu sudah berusia 44 tahun.

BACA JUGA: di Indonesia Ditemukan Virus Corona pada Kelelawar Buah

Majikannya yang bekerja di toko bernama Yong Thai Hang tidak pernah ke China.

Tapi memang tokonya kerap dikunjungi wisatawan asal China dan ada yang pernah mengeluh demam serta sakit tenggorokan.

BACA JUGA: Mahasiswa UNAIR Temukan Alat dan Cara Deteksi Virus Corona

Mengutip Kompas.com (31/01/2020), penularan virus ini memang dapat terjadi melalui banyak cara.

Beberapa di antaranya adalah percikan yang keluar ketika pasien batuk atau bersin.

Selain itu, virus ini juga dapat menular melalui sentuhan atau jabatan tangan tanpa pelindung.

Dengan catatan orang yang kita jabat tangannya tersebut baru saja menutup mulutnya ketika batuk atau bersin lalu tidak mencuci tangannya dengan sabun.

BACA JUGA: Takut Terinfeksi Virus Corona, Mahasiswi Indonesia di China ini Pulang Sendiri ke Tanah Air

Penularan lewat benda pun mungkin saja terjadi saat kita tanpa sadar menyentuh benda yang terkontaminasi virus atau feses, kemudian menyentuh bagian wajah seperti mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan.

Transmisi ini bisa terjadi sebelum gejala virus corona muncul, dan satu kasus dapat menyebabkan penularan hingga dua generasi, yakni orang yang tertular dan menularkannya ke orang lain.

Namun, Dr. dr Erlina Burhan MSc SpP(K) dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI, menegaskan bahwa tidak semua gejala batuk, flu dan demam itu disebabkan oleh virus corona.

Baca Juga: 3 Kelebihan Bandeng dari Ikan Lainnya, Tapi Tidak Dianjurkan Dikonsumsi Setiap Hari, Lo Kok?

Baca Juga: Nikita Mirzani Berterus Terang Diminta Mantan Suami Menggugurkan Kandungan, Padahal Jelas Risikonya Kematian bagi Dirinya

Menurutnya, sangat kecil risiko, bahkan tidak sama sekali, bagi orang yang tidak pernah kontak langsung dengan pasien yang positif.

Penularan pun bisa terjadi dari mereka yang sudah berpergian ke Wuhan dalam waktu dekat ini, mulai dari akhir 2019.

Penularan virus corona juga tidak terjadi dalam sekali kontak dengan pasien positif, tetapi lewat kontak yang erat, dekat dalam waktu yang lama, dan juga intens sekali dengan pasien yang positif.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Alami Mengontrol Darah Tinggi, Salah Satunya dengan Bawang Putih

Oleh sebab itu, Erlina mengatakan, jika kita mengalami gejala batuk, flu, dan demam tinggi ‘setelah’ mengalami kontak erat dengan pasien positif virus corona, maka harus curiga dan segera melakukan pemeriksaan ke dokter.(*)

#berantasstunting