Find Us On Social Media :

Surga Bagi para Pelaku Kejahatan Seksual, tidak Ada Ponsel juga Internet dan Terisolir

Desa Miracle terletak di tengah ladang.

GridHEALTH.id - Terpencil dan terisolir, itulah kondisi daerah yang disebut surga bagi para pelaku kejahatan seksual.

Di sana, para pelaku kejahatan seksual tidak dibekali juga mempunyai handphone dan akses internet. Keduanya dilarang keras dan diharamkan di sana.

Baca Juga: Tes CPNS Bawa Tabung dan Mengenakan Masker Oksigen, Peserta Berkursi Roda ini Viral

Bahkan penghuni tempat tersebut, tubuhnya ditanami semacam pita GPS, sehingga mereka sama sekali tidak bisa melarikan diri dari lokasi tersebut.

Asyiknya tempat atau loksi tersebut yang disebut surganya bagi para pelaku kejahatan seksual, lebih serupa dengan desa.

Di sana ada beberapa rumah, jalanan, taman, juga kendaraan.

Tapi letaknya di tengah perkebunan yang jauh dari peradaban manusia.

Baca Juga: 4 Manfaat Jamu Beras Kencur Yang Tidak Bisa Dianggap Sepele

Saat ini desa tersebut dihuni oleh lebih dari 100 orang.

Baca Juga: Terlahir dengan Kerusakan Otak dan Tanpa Anus, Usia 4 Minggu Kepalanya Menjadi Sebesar Bola

Di desa ini menjadi surga para penjahat seksual, karena di ini mereka bisa bertobat, juga mernungi kejahatan yang pernah dilakukan, untuk kemudian memperbaiki diri.

Desa surga bagi para pelaku kejahatan seksual tersebut sengaja dibuat dan diperuntukan bagi penjahat seksual oleh seorang pendeta bernama Dick Witherow pada 2009.

Mengutip Eva.vn desa ini disebut desa Miracle yang terletak di Florida Selatan, AS.

Penduduknya adalah para mantan narapidana atas tuntutan kejahatan seksual.

Penduduk di sini umumnya orang-orang yang baru dibebaskan dari penjara karena kejahatan asusila dan belum menemukan tempat berlindung.

Baca Juga: Artis Seksi Ini Terjerat Narkoba, Juga Terancam 20 Tahun Penjara

Kebanyakan orang yang tinggal di sana pernah memiliki perilaku yang berhubungan dengan pelanggaran seks, seperti pemerkosaan, pedofilia dll.

Di Amerika Serikat, pedofilia merupakan salah satu kejahatan paling dikutuk, bahkan dianggap lebih serius dari pembunuhan.

Karena itu, mereka yang melakukan kejahatan ini sulit untuk dimaafkan.

Hal itu berujung pada dikucilkan dari masyarakat hingga sulit berintegrasi dengan masyarakat umum.

Baca Juga: Artis Seksi Ini Terjerat Narkoba, Juga Terancam 20 Tahun Penjara

Mereka juga kesulitan menemukan pekerjaan, tempar tinggal, dan dikecam banyak orang jika kembali.

Maka, satu-satunya tempat untuk menampung mereka adalah desa Miracle ini.

Orang yang tinggal di desa ini harus mematuhi jam malam.

Baca Juga: 10 Keajaiban Gula Merah untuk Mengatasi Gangguan Kesehatan Wanita dan Pria

Selain itu mereka juga harus terpisah setidaknya 800 meter dari pusat fasilitas umum seperti gereja, pusat perawatan kesehatan, taman, taman bermain atau dimanapun tempat anak berkumpul.

Mereka juga tidak memiliki akses ke internet, beberapa juga tidak memiliki ponsel.

Beberapa penduduk ini ditanamkan pita GPS, jika meninggalkan desa semua akan ketahuan.

Semua aturan ketat ini diberlakukan untuk untuk mencegah mereka melakukan kejahatan asusila kembali.

Baca Juga: Masukan Harmonika ke Dalam Mulut, Pengguna Tik Tok Ini Dilarikan ke Rumah Sakit

Seorang penduduk bernama Chris Dawson misalnya membuat pengakuan, "Saya berhubungan badan dengan pacar saya saat dia berusia 14 tahun, akibatnya saya dihukum karena berhubungan dengan anak di bawah umur."

Selain itu, orang-orang yang tinggal di Miracle Village juga mengambil kelas Alkitab untuk bertobat dari dosa-dosa mereka.

Baca Juga: 4 Jenis Minuman Perusak Metabolisme yang Selalu Bikin Gagal Diet

Baca Juga: Early Detection Cancer Kunci Mengurangi Penderita Kanker yang Kini Menjadi Penyebab Kematian Kedua di Dunia

Fotografer Sofia Valiente, penulis buku "Miracle Village", menghabiskan tiga bulan di sini untuk menggambarkan kehidupan penduduk desa. 

Dia berkata, "Saya mencoba untuk tidak menyebutkan yang benar dan salah tetapi fokus pada bagaimana mereka menghadapi prasangka sosial. Dalam masyarakat, mereka adalah orang-orang yang terasing, tetapi tidak di sini."

Baca Juga: Berantas Stunting; Asupan Gizi Anak Dipengaruhi Makanan yang Disukai Orangtuanya

Sekarang, berkat keterbukaan masyarakat, orang-orang yang tinggal di Desa Miracle dengan semangat memperbaiki diri dan berharap dapat menemukan pekerjaan di beberapa kota terdekat. 

Banyak orang berharap bahwa, suatu hari, mereka dapat bergabung kembali ke komunitas normal dan membuat hidupnya kembali, seperti nama "Miracle" yang dinamai desa itu.(*)

#berantasstunting