GridHEALTH.id - Bayi cerdas masih menjadi fokus banyak orangtua yang memiliki bayi.
Ya, itu tidak aneh dan wajar. Sebab orangtua mana yang tidak ingin anaknya cerdas.
Karenanya isu dan konten membentuk bayi cerdas, stimulasi bayi menjadi cerdas, hingga ciri-ciri bayi cerdas selalu saja menarik bagi orangtua. Khususnya mereka yang memiliki bayi.
Tapi tahu kah, cerdas merupakan pengaruh dari genetik, juga asupan gizi yang didapat bayi, dan tentunya stimulasi yang didapatkannya dari orangtua selama di dalam rahim ibu hingga dia lahir dan tumbuh besar.
Tapi ada satu pernyataan menarik dari seorang peneliti di Inggris mengenai bayi cerdas.
Menurutnya, melansir dari nakita.id yang mungtip dari goodhousekeeping.co.uk, ternyata kecerdasan bayi bisa dilihat dari ukuran kepala.
BACA JUGA: 7 Langkah Praktis Merawat Bayi Prematur, Anti Ribet dan Takut Salah
Katanya, kepala bayi yang besar mengindikasikan dia bayi cerdas, dan tumbuh menjadi manusia cerdas.
Tapi, ini tidak bisa disamakan dengan besarnya kepada bayi yang mengalami kasus kesehatan ya, semisal hidrosefalus.
"Kecerdasan seorang anak bisa dipengaruhi oleh faktor genetik antara kemampuan kognitif serta kesehatan fisik dan mental. Namun studi juga menemukan kemampuan kognitif ada kaitannya dengan ukuran otak dan bentuk tubuh," ujar Professor Ian Deary dari Edinburgh University, Inggris.
Berantas Stunting : Kandungan Asam Lemak ASI Bantu Cerdaskan Anak
BACA JUGA: Membedong Bayi dengan Sangat Ketat Justru Bisa Berakibat Fatal, Begini Cara yang Benar
Kesimpulan tersebut didapatkan oleh beliau setelah melakukan analisis terhadap urin, air liur, darah, hingga latar belakang informasi dan gaya hidup 100.000 orang.
Setelah itu ia menyatakan ada hubungan antara bayi yang lahir dengan bentuk kepala yang besar akan memiliki nilai akademik yang baik saat dewasa.
Akan tetapi tentu saja bentuk kepala saat lahir bukan satu-satunya faktor yang menandakan bahwa bayi akan jadi anak cerdas.
Melansir dari babygaga.com, ada beberapa tanda-tanda lain yang membuktikan bahwa bayi cerdas, seperti:
4 Tips Memilih Popok Bayi Agar Terhindar Dari Bahaya Kesehatan
1. Fokus
Bayi punya rasa ingin tahu, suka memeriksa semuanya tetapi rentang perhatiannya sangat pendek.
Saat Si Kecil berusia satu tahun, ia mungkin bisa duduk selama lima belas menit tetapi masih akan mudah terganggu dan bisa berpindah ke hal lain dalam sekejap mata, dan ini cukup normal.
Bayi yang sudah lanjut akan duduk fokus pada mainan untuk jangka waktu yang lebih lama.
Beberapa bayi mungkin bisa duduk diam dan mendengarkan buku (dan bahkan berpartisipasi dalam menunjukkan gambar atau membalik halaman) saat usia enam bulan.
Bayi yang berbakat juga akan memerhatikan dan mengikuti program TV atau mengenali lagu dan adegan pada usia lebih dini.
BACA JUGA: Bayi Baru Lahir Tak Perlu Buru-buru Dimandikan, Ini Alasannya
Si Kecil bisa mengetahui cara mencocokkan bentuk dengan lubang yang benar dalam penyortir bentuk pada usia 10 atau 11 bulan.
BACA JUGA: Bayi Juga Bisa Mengalami Katarak, Perhatikan Ini Tanda-tandanya
2. Mencapai tahapan tumbuh kembang lebih awal
Ini mungkin menjadi salah satu tanda yang kasat mata.
Jika Moms merasa Si Kecil mencapai tonggak pencapaiannya lebih cepat dari jadwal, ia mungkin anak yang termasuk paling pintar.
Apakah Si Kecil belajar cara duduk lebih awal dari usia empat bulan? Apakah dia bisa melambaikan tangan dan selamat tinggal sebelum berusia tujuh bulan?
Jika ia secara konsisten mencapai pencapaian penting sebelum jadwal yang disarankan, ini bisa berarti dia anak yang pintar.
Baca Juga: MSG Aman Dikonsumsi tak Terkecuali oleh Anak, Asal Dosis Pemberiannya Tepat Sesuai Berat Badan
3. Emosi yang intens
Selain berkaitan dengan kecerdasan, bakat juga mengacu pada emosi juga.
Anak berbakat mungkin memiliki pemikiran yang lebih matang dan kompleks, dan mereka bisa memiliki emosi yang lebih kompleks.
Baik emosi positif maupun negatif, dapat dirasakan sangat kuat oleh anak yang berbakat.
Ini mungkin muncul sebagai tanda-tanda fisik seperti sering mengeluh sakit perut atau sakit kepala.
4. Masalah tidur
Baca Juga: 5 Manfaat Cokelat bagi Kesehatan Ibu Hamil dan Janin yang Dikandungnya
Si Kecil yang berbakat juga dapat memiliki tingkat energi yang tinggi.
Meskipun tidak selalu hiperaktif, mereka sepertinya punya tingkat energi yang jauh lebih tinggi daripada anak-anak lain di usianya.
Ia mungkin bisa membutuhkan lebih sedikit tidur dan tidak tidur semalaman (atau saat tidur siang) tetapi tampak tidak rewel karena lelah.(*)
#berantasstunting