Find Us On Social Media :

Berantas Stunting; Stunting Berhubungan dengan Kemiskinan, NTT Jadi Acuan Mengurangi Stunting di Indonesia

Wakil Gubernur NTT menyebut bahwa stunting berhubungan dengan kemiskinan. Inilah faktor yang mempengaruhi stunting

GridHEALTH.id – Stunting sekarang sedang menjadi momok besar bagi bangsa Indonesia.

Riskesdas 2018 menyebutkan, terdapat 13,8% anak usia di bawah lima tahun dengan gizi kurang dan 3,9% gizi buruk.

Baca Juga: 5 Manfaat Cokelat bagi Kesehatan Ibu Hamil dan Janin yang Dikandungnya

Artinya secara nasional dari estimasi populasi balita sebesar 23,8 juta jiwa yang digunakan pada kajian tersebut, terdapat 3,2 juta anak dengan gizi kurang dan 928 ribu mengalami gizi buruk.

Data ini hanya mengalami sedikit sekali perbaikan dibandingkan lima tahun sebelumnya (Riskesdas 2013) yang menyatakan ada 13,9% gizi kurang dan 5,7% gizi buruk pada rata-rata nasional.

Di beberapa provinsi, angka gizi kurang dan gizi buruk ada yang jauh di atas rata-rata nasional. Bahkan angkanya lebih dari 25%, di antaranya Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengontrol Kolesterol Agar Tak Berlebih di Dalam Tubuh

Untuk stunting, Riskesdas 2018 menyebutkan ada 30,8% atau 7,3 juta anak di Indonesia mengalami stunting, dengan 19,3% atau 4,6 juta anak pendek, dan 11,5% atau 2,6 juta anak sangat pendek.