Find Us On Social Media :

Bahaya Radiasi Nuklir di Serpong, Warga Dihimbau Untuk Waspada

Lokasi temuan paparan radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan.

GridHEALTH.id - Radiasi nuklir dikabarkan tengah melanda perumahan Batan Indah di daerah Serpong, Tangerang Selatan.

Akibat paparan tersebut Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menghimbau warga agar tak memasuki lokasi yang terdampak radiasi nuklir.

Dilansir Kompas.com dari Antara, ada 30 dan 31 Januari 2020, Bapeten melakukan uji fungsi dengan target area meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong.

Baca Juga: Alami Gejala Saat Isi Acara Olahraga, Agung Hercules Sempat Jalani 33 Terapi Radiasi hingga Merasakan Dampak Ini

Menurut Kepala Biro Hukum, Kerja sama dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan, Bapetan memang cukup rutin memantau lingkungan area di Jabodetabek yang dicurigai terdapat paparan radioaktif.

"Bapeten memang secara rutin melakukan uji fungsi unit pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (mobile RDMS – MONA), dengan melakukan pemantauan radioaktivitas lingkungan di area Jabodetabek," ujar Indra.

Namun pada saat dilakukan pemantauan mereka menemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli blok J, Perumahan Batan Indah.

Tim uji fungsi melakukan pengecekan ulang dan penyisiran di sekitar daerah tersebut dan ditemukan nilai paparan radiasi lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal.

Baca Juga: Mohon Sabar, WHO Mengatakan Vaksin Virus Corona Segera Diluncurkan

Oleh karena itu, demi alasan keselamatan, warga diminta untuk tidak memasuki lokasi terdampak kontaminasi hingga batas trotoar dan lapangan voli di lingkungan perumahan tersebut.

Diketahui paparan radiasi nuklir terhadap manusia dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Baca Juga: Kini Berkumis Tipis dan Berewokan, Pacar Lucinta Luna Hiraukan Tudingan Suntik Hormon Meski Identitasnya Terbongkar

Meski radiasi nuklir sendiri memang kerap digunakan dalam dunia medis untuk mengobati dan mendiagnosis penyakit.

Namun paparan radiasi nuklir dengan dosis yang besar atau sering dapat membuat seseorang berisiko mengalami keracunan radiasi alias sindrom radiasi akut (ARS) yang bisa berakhir dengan kematian.

Baca Juga: Cinta Laura Hobi Pakai Lotion Anti Nyamuk, Ini Cara Pakai yang Aman

Adapun berbagai dampak yang bisa ditimbulkan dari paparan radiasi nuklir ini, mulai dari keracunan, gangguan tumbuh kembang, kanker, hingga kematian.

Radiasi nuklir dibagi menjadi dua jenis, yakni radiasi pengion atau radiasi dosis besar dan radiasi non-pengion atau radiasi dosis rendah.

Baca Juga: Lahiran di Usia Kandungan 40 Minggu, Shandy Aulia Ceritakan Gangguan Air Ketuban hingga Harus Lakukan Operasi Sesar

Jenis radiasi nuklir yang berisiko tinggi dan menyebabkan masalah kesehatan tentunya adalah radiasi pengion.

Baca Juga: Terkena Asam Urat? Ini Diet yang Direkomendasikan Untuk Mengobati

Seseorang bisa terpapar radiasi nuklir jenis ini dari mesin pemancar energi nuklir, seperti pada pemeriksaan CT-scan dan Rontgen, atau melalui ledakan bom nuklir dan kebocoran reaktor nuklir.

Melihat hal itu tak heran Bapetan menghimbau warga sekitar untuk tidak memasuki lingkungan yang terpapar radiasi karena sangat berisiko.(*)

Baca Juga: Lapisan Kornea Mata Akan Diambil, Adinia Wirasti Panen Pujian Usai Resmi Jadi Pendonor Mata

 

 #berantasstunting