Find Us On Social Media :

5 Jenis Bipolar, Gangguan Kesehatan Mental yang Banyak Dialami Orang Terkenal

Ada beberapa jenis bipolar.

GridHEALTH.id - Bipolar menjadi salah satu gangguan kesehatan mental yang mendapatkan perhatian publik beberapa waktu terakhir ini.

Bukan tanpa alasan, sebab beberapa orang terkenal di tanah air dikabarkan didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental tersebut.

Baca Juga: Bercampur Dengan Bipolar, Ibunda Ungkap Medina Zein Juga Derita Pospartum Depression, Ini Cara Mencegahnya

Sebut saja Marshanda, Ariel Tatum, Deddy Corbuzier, Tamara Bleszynski , hingga yang terbaru seorang influencer Medina Zein.

Artis luar negeri pun ada yang pengidap bipolar; Demi Lovato, Mariah Carey, Kurt Cobain, Mel Gibson, hingga Amy Winehouse.

Untuk diketahui, bipolar adalah kondisi gangguan kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem, yang membuat emosi melonjak tinggi (mania atau hipomania) dan rendah (depresi).

Gangguan kesehatan mental ini akan terus diderita seumur hidup, sehingga penderitanya memerlukan perawatan yang intensif untuk mengontrol gangguan kesehatan mental tersebut.

Baca Juga: Akui Idap Bipolar Usai Baikan dengan Zaskia Sungkar, Medina Zein Malah Digelandang Satuan Reserse Narkoba, Kenapa?

Baca Juga: Tak Perlu Masker Mahal Tangkal Virus Corona, karena Hanya Ini yang Dibutuhkan untuk Menghalaunya

Melansir dari Mayo Clinic, jika hal itu tidak dikontrol maka dapat menyebabkan masalah serius yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari penderitanya.

Seperti misalnya sering melakukan upaya bunuh diri, hubungan yang tidak harmonis dengan kedua orangtua, atau prestasi sekolah yang buruk.

Melansir laman PsychCentral, tidak ada penyebab tunggal untuk penyakit mental bipolar ini.

Seperti gangguan psikologis lainnya, penyakit bipolar adalah sebuah kondisi kompleks dengan berbagai faktor yang menjadi penyebab, yaitu faktor genetik, biologis, dan lingkungan.

Baca Juga: Bercampur Dengan Bipolar, Ibunda Ungkap Medina Zein Juga Derita Pospartum Depression, Ini Cara Mencegahnya

Menurut laman WebMD, setidaknya ada 5 jenis bipolar, diantaranya adalah:

1. Bipolar I

Gangguan bipolar I atau dikenal juga sebagai depresi manik, adalah salah satu jenis penyakit mental.

Orang yang mengidap gangguan bipolar I memiliki setidaknya satu episode manik di dalam hidupnya.

Baca Juga: 1,5 jam Autopsi Selesai Dilakukan, Tinggal Tunggu Hasilnya, Karen Pooroe; Kebenaran Terungkap

Periode manik adalah periode di mana suasana hati dan energi meningkat, disertai dengan perilaku yang tidak normal dan mengganggu kehidupan.

Kebanyakan orang yang mengidap bipolar I juga menderita tahap depresi.

Baca Juga: Cara Cerdik dan Cerdas Membuat Wanita Mendapatkan Kepuasan Orgasme di Ranjang

Seringkali, ada pola perputaran antara mania dan depresi.

Oleh karena itu, bipolar I sering disebut sebagai depresi manik.

Dalam tahap antara mania dan depresi, banyak orang yang mengidap bipolar dapat menjalani kehidupan sebagaimana orang normal.

Risiko penyakit ini juga dapat diderita oleh siapa saja.

Selama tahap manik pada seseorang dengan penyakit bipolar, peningkatan suasana hati dapat berbentuk sebagai euforia ataupun emosi.

Beberapa perilaku abnormal selama tahap manik dapat berupa hal-hal seperti hiperaktivitas dan penurunan kebutuhan tidur, pengeluaran berlebih, hiperseksualitas, hingga penyalahgunaan zat tertentu.

Baca Juga: Lorong Pesawat Kelas Ekonomi Saksi Bisu Firasat akan Berpulangnya Ashraf Sinclair yang Mengulang-ngulang Perbuatannya pada Crew BCL, tapi Tidak Ada yang Menyadarinya

2. Bipolar II

Bipolar II serupa dengan Bipolar I, yaitu ditandai dengan adanya perputaran antara suasana hati tinggi dan rendah.

Perbedaan antara keduanya terletak pada intensitas periode manik.

Orang yang menderita Bipolar II tidak mengalami episode manik.

Seseorang yang mengidap bipolar II setidaknya pernah mengalami satu episode hipomania dalam hidupnya.

Hipomania adalah periode suasana hati dan perilaku yang meningkat di atas perilaku normal, tetapi tidak seekstrem periode manik.

Orang-orang dengan hipomania dapat mengalami berbagai kombinasi dari gejala-gejala seperti peningkatan energi atau perasaan gelisah, merasa lebih optimis, menurunnya kebutuhan tidur, meningkatnya kepercayaan diri, terus berpikir, berbicara terlalu cepat, kecenderungan terhadap perilaku nekat, dan gangguan pengambilan keputusan.

Baca Juga: 15 Gejala Kanker yang Terjadi Pada Pria dan Sering Terabaikan

3. Rapid Cycling

Melansir laman International Bipolar Foundation, Rapid Cycling adalah sebuah siklus yang terdiri dari empat hingga lebih episode mania, hipomania, atau depresi dalam waktu 12 bulan.

Penyakit ini biasanya dialami oleh 10 persen hingga 20 persen orang yang menderita gangguan bipolar. Rapid Cycling umumnya dialami oleh wanita.

Seseorang dapat dikatakan menderita Rapid Cycling secara klinis apabila mengalami 4 episode atau lebih dari mania dan depresi dalam setahun.

Namun, sebagian orang juga dapat mengalami beberapa perubahan perasaan dalam satu hari.

Konsistensi dari penyakit ini juga dapat bervariasi tiap waktunya. Beberapa orang mungkin memiliki pola perubahan suasana hati yang sama tiap tahun, sedangkan sebagian lainnya memiliki pola yang lebih acak atau tidak menentu.

Baca Juga: Berantas Stunting; Susu Formula Justru Berisiko Sebabkan Anak Obesitas

4. Mixed Episodes

Mixed episodes dalam penyakit bipolar adalah adanya gejala suasana hati dan perilaku yang tinggi dan rendah dalam waktu bersamaan, sebagai satu episode tunggal. Di saat tersebut, penderita mengalami episode mania atau depresi.

Pada sebagian besar gangguan bipolar, suasana hati berubah antara meningkat atau justru mengalami depresi.

Orang yang menderita tipe mixed episodes akan mengalami gejala pada dua suasana hati, mania dan depresi, secara simultan atau dalam waktu yang cepat.

Mania dengan gejala campuran tersebut termasuk mudah marah, energi tinggi, berpikir dan berbicara cepat, dan aktivitas berlebih atau agitasi.

Baca Juga: 1,5 jam Autopsi Selesai Dilakukan, Tinggal Tunggu Hasilnya, Karen Pooroe; Kebenaran Terungkap

5. Cyclothymia

Cyclothymia tergolong sebagai gangguan suasana hati ringan.

Cyclothomia adalah kondisi jangka panjang dimana suasana hati berputar antara hipomania dan depresi, tetapi tidak bersifat melumpuhkan (membuat tidak berdaya) ataupun bersifat suicidal.

Cyclothymia dikatakan lebih ringan karena episode depresif dan hipomaniknya tidak seintens sebagaimana pada tipe gangguan bipolar lainnya.

Pada episode antara peningkatan dan penurunan suasana hati, penderita cyclothymia akan cenderung normal.

Akan tetapi, penting untuk memberikan bantuan kepada penderita cyclothymia karena dapat secara signifikan berdampak terhadap kehidupan sehari-hari.

Adapun gejala-gejala cyclothymia serupa dengan gejala pada ganggun bipolar kebanyakan. Namun, pada jenis ini, gejala yang dialami tidak begitu ekstrem.(*)

 Baca Juga: 2 Hari Berturut-turut Ussy Sulistiawaty Pingsan, Malah Menurut Andhika Pratama Istrinya Sampai Kejang

 #berantasstunting