Find Us On Social Media :

Ilmuwan Akhirnya Umumkan Obat Ini Sebagai Obat Manjur Virus Corona

obat malaria ternyata ampuh bahkan dijadikan vaksin untuk virus corona.

GridHEALTH.id - Wabah virus corona telah menjadi masalah kesehatan serius bagi seluruh penduduk dunia.

Pasalnya meski berbagai langkah pencegahan telah diambil, wabah virus corona dikonfirmasi sudah sampai ke 27 negara termasuk Cina.

Sejumlah ilmuwan berusaha menemukan vaksin untuk menghentikan wabah virus corona ini.

Sampai akhirnya mereka baru mengumumkan salah satu obat yang disebut manjur mengobati virus corona.

Dimana obat tersebut juga ternyata sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia, yakni obat yang dalam bahasa ilmiahnya adalah Chloroquine Phosphate.

Baca Juga: Meski Belum Ada Korban,  Survei Inggris Tempatkan Warga Indonesia Tercemas Virus Corona

Dilansir dari tribunnews.com (20/2/2020) Chloroquine Phosphate adalah jenis obat yang biasa digunakan untuk mengobati malaria.

Para ilmuwan di Cina mengklaim bahwa obat malaria diyakini ampuh untuk mengobati virus corona.

Hal ini diketahui setelah mereka melakukan uji klinis menggunakan obat malaria ini.

Baca Juga: 1,5 jam Autopsi Selesai Dilakukan, Tinggal Tunggu Hasilnya, Karen Pooroe; Kebenaran Terungkap

Wakil kepala Pusat Nasional Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyebut bahwa obat itu, sudah diterapkan dalam uji klinis, dan dipercaya ampuh melawan virus corona.

Chloroquine Phosphate sendiri sudah digunakan oleh manusia selama 70 tahun.

Baca Juga: 5 Jenis Bipolar, Gangguan Kesehatan Mental yang Banyak Dialami Orang Terkenal

The Sun menambahkan, bahwa obat ini sudah melalui beberapa skrining uji coba dan kini siap digunakan.

Obat itu sudah mengikuti uji klinis dari 10 rumah sakit di Beijing serta Guangdong China Selatan, dan Provinsi Hunan di China Tengah.

Baca Juga: Takut Corona, Sandra Dewi Sempat Liburkan Anaknya Dari Sekolah

Menurut uji klinis tersebut, Chloroquine Phosphate memiliki kemanjuran yang cukup baik.

Dalam ujicoba pasian yang mengonsumsi obat ini lebih baik kondisinya ketimbang pasin yang tidak mengonsumsinya.

Beberapa tanda berkurangnya dampak virus corona ialah, berkurangnya demam, peningkatan gampar pada CT paru-paru dan persentase pasien negatif dalam tes asam nukleat virus.

Baca Juga: Meski Belum Ada Korban,  Survei Inggris Tempatkan Warga Indonesia Tercemas Virus Corona

Pasien yang menggunakan obat ini, dikatakan hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk pulih.

Salah satu kasus percobaan dengan obat ini adalah pria berusia 54 tahun di Beijing yang dirawat empat hari di rumah sakit, karena virus corona.

Setelah 1 Minggu mengonsumsi Chloroquine Phosphate indikatornya membaik, asam nukleat dalam tubuhnya berubah negatif.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Badan Kurus Tapi Buncit Risikonya Kematian Mendadak

Sejauh ini, reaksi yang merugikan dan jelas terlihat ditemukan di antara lebih dari 100 pasien yang terdaftar dalam uji klinis.

Namun, perlu diketahui Chloroquine adalah obat keras yang berfungsi mematikan parasit yang menetap di dalam sel darah.

Pada kasus tertentu obat ini digunakan dengan obat lainnya seperti misalnya primaquine.

Oleh karena itu obat ini tidak bisa digunakan sembarangan, mesti melalui pengawasan dokter.(*)

Baca Juga: Remaja Asal Jogja Gosong Tersambar Petir di Kamarnya Akibat Bermain Ponsel Saat Hujan Lebat

 

 #berantasstunting