Find Us On Social Media :

Belum Usai Masalah Virus Corona, China Digempur Miliaran Belalang yang Bisa Sebabkan Kematian

China diserbu miliaran belalang

GridHEALTH.id -  Seakan menambah malapetaka usai wabah virus corona menjangkit setidaknya hampir 73.000 orang, kini China kembali mengalami masalah pelik.

Negeri Tirai Bambu itu harus menghadapai kenyataan pahit akan gempuran miliaran belalang.

Baca Juga: Dokter di China Yakin, Obat Anti Malaria Bisa Atasi Virus Corona

Dilansir dari The Star Online, serbuan belalang ini dapat menimbulkan ancaman bagi wilayah China Selatan di musim panas ini.

Provinsi Yunnan dan Sichuan, serta daerah otonom Guangxi Zhuang, kemungkinan besar akan terpengaruh, menurut Zhang Zehua, seorang peneliti di Institut Perlindungan Tumbuhan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Pertanian China.

"Sangat tidak mungkin belalang gurun akan langsung bermigrasi ke daerah pedalaman Tiongkok, tetapi jika wabah belalang gurun di luar negeri terus berlanjut, kemungkinan belalang memasuki China pada Juni atau Juli akan meningkat tajam," kata Zhang.

Baca Juga: Tengah Jalani Program Bayi Tabung, Istri Gilang Dirga Disebut Lakukan Aborsi, Sang Dokter Buka Suara: Induksi Persalinan

Dia mengatakan daerah perbatasan antara daerah otonomi Tibet dan negara-negara Pakistan, India dan Nepal adalah daerah penyebaran belalang gurun.

"Namun, Dataran Tinggi Qinghai-Tibet dapat berfungsi sebagai perisai terhadap kawanan, sehingga ada sedikit kemungkinan bahwa belalang dapat berbondong-bondong ke daerah pedalaman China," kata Zhang.

Dia juga percaya bahwa belalang padang pasir tidak akan segera menimbulkan ancaman bagi produksi pertanian di Tiongkok karena sistem pencegahan negara.

Baca Juga: Hati-hati, Sering Dikira Maag Padahal Awal Gejala Serangan Jantung

Pada bulan Januari, belalang tiba di Djibouti dan Eritrea dan sekarang menyebar ke Tanzania dan Uganda, mengancam ketahanan pangan dan mata pencaharian jutaan orang.

Kutu telah disebut sebagai yang terburuk dalam beberapa dekade, dengan hama melahap padang rumput dan tanaman hanya beberapa jam setelah kedatangan mereka di suatu lokasi, menurut Program Pangan Dunia PBB.

Menurut PBB, belalang padang pasir adalah di antara "hama migrasi paling berbahaya di dunia".

Meski begitu, menurut Food and Agriculture Organization, belelang gurun tidak memberikan dampak negatif bagi kesehatan manusia.

Baca Juga: Ciri Gangguan Kepribadian, Aksi Pengendara Banting Sepeda Motor Saat Ditilang Polisi Kembali Viral

Namun bebelang gurn ini bisa menjadi salah satu penyebab kematian 800.000 orang di kawasan yang kini disebut Libya, Aljazair dan Tunisa.

Hal ini diakibatkan belalang gurun memakan habis seluruh pasokan biji-bijian di daerah tersebut, sehingga menyebabkan kelangkaan pangan dan kelaparan.

Baca Juga: WNI Terinfeksi Corona di Kapal Diamond Princess Jadi 4 Orang

Terlepas dari itu, Zhang Zehua menyebutkan bahwa China sudah dilengkapi cara pencegahan agar belalang tidak berkembang biak.

“Sistem pencegahan dan perawatan belalang kami saat ini mampu mengendalikan kemungkinan invasi ke Tiongkok. Tetapi pemantauan waktu nyata, obat-obatan yang memadai dan peralatan aplikasi pestisida serta staf terlatih dan koordinasi lintas wilayah oleh pemerintah pusat harus ditempatkan terlebih dahulu,” katanya.

Baca Juga: Ilmuwan Akhirnya Umumkan Obat Ini Sebagai Obat Manjur Virus Corona

Semoga saja kasus serbuan belalang yang menggempur China Selatan ini segera usai, agar tak merebak ke wilayah lainnya seperti kasus virus corona. (*)