GridHEALTH.id - Tragedi susur sungai yang dilakukan ratusan siswa SMP N 1 Turi Sleman ini terus mencuri perhatian publik.
Setidaknya ada 9 siswa dari total 249 siswa meninggal dunia usai terseret arus aliran Sungai Sempor, Yogyakarta.
Diantara siswa yang meninggal itu tercatat masih menduduki kelas 7 dan 8 bangku sekolah menengah pertama.
Namun dibalik tragedi maut ini ternyata sang Kepala Sekolah, Tutik Nurdiana tak mengetahui bahwa kegiatan Pramuka tersebut memiliki agenda susur sungai.
Para guru yang menjadi pendamping kegiatan tidak memberitahu pada Tutik (kepala sekolah).
Baca Juga: Dianggap Nyaman dan Aman, Ibu Hamil Malah Tak Boleh Menggunakan Sandal Jepit
"Jujur saya memang tidak mengetahui program susur sungai kemarin itu. Mereka tidak matur (bilang), mungkin karena anak-anak Turi melakukan susur sungai itu hal biasa," kata Tutik, dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Polres Sleman dan Polda DIY telah memeriksa sebanyak 6 orang pembina Pramuka SMPN 1 Turi, Sleman.