Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto juga mengatakan mereka telah memeriksa Kwartir Daerah, terkait standar operasional prosedur pelaksanaan Pramuka yang memiliki risiko tinggi.
"Kita sudah lakukan pemeriksaan kwartir daerah tentang bagaimana SOP pelaksaan Pramuka yang punya risiko tinggi. Sementara pembina Pramuka yang sudah diperiksa sebanyak 6 orang. Pembina yang yang diperiksa yang terlibat dalam kegiatan Pramuka kemarin," katanya, dikutip dai Tribunnews.
Baca Juga: Anak Muda Aktif Butuh Asupan Gizi yang Tepat, Susu Bisa Jadi Pilihan
Menurut penuturan salah satu siswa, Bakir mengatakan bahwa saat kegiatan susur sungai, ada pembina Pramuka yang mendampingi.
Posisinya berada di belakang dan tengah.
Sayangnya diantara para pembina Pramuka yang ada di lokasi tersebut malah mangkir dari panggilan polisi dan dinyatakan sebagai buronan.
Disebut-sebut sang pembina itu menyatakan bahwa kegiatan susur sungai ini "sudah biasa".
Bahkan pembina ini terkesan menyepelekan peringatan akan turun hujan deras.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan, saat susur sungai itu berlangsung, tiba-tiba ada aliran air dari hulu yang menghanyutkan siswa.
Kemunculan aliran air itu diperkirakan akibat adanya hujan di hulu Sungai Sempor.