Meski begitu sebenarnya, sperma hanya bertahan beberapa menit saja di udara terbuka dan menyebabkan risiko hamil sangat rendah.
Sementara itu, tingkat keberhasilan kehamilan juga dilihat dari adanya kontak langsung atau berhubungan intim, juga kadar pH area kewanitaan.
Tanpa cairan serviks yang subur, sperma tidak akan bertahan lebih lama dari beberapa jam di dalam organ intim wanita atau rahim.
Banyak sperma mati di saluran organ intim wanita yang sangat asam dalam 12 jam pertama.
Terlepas dari itu, kini pihak KPAI memberikan klarifikasi terkait kontroversi tersebut.
Baca Juga: Sebelum Berhubungan Badan, Ketahui Durasi Sperma Bertahan di Dalam Organ Intim Wanita
"Perlu kami sampaikan bahwa pemahaman dan sikap KPAI tidak sebagaimana narasi berita di media online tersebut. Semoga klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman berita sebagaimana yang beredar," kata Ketua KPAI Susanto, dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (22/2/2020). (*)