Sebuah penelitian dari China’s National Health Commission (NHC), penyebaran infeksi melalui tinja dan urine telah diakui sebagai mode penularan tambahan dalam diagnosis dan rencana perawatan coronavirus terbaru di China.
Penyebarannya mengacu pada konversi menjadi partikel tinja atau urine yang cukup kecil untuk dibawa di udara.
Baca Juga: Tak Tahu Kena Virus Corona, WNI Asal Depok Akui Tertekan: 'Bukan Karena Sakitnya Tapi ...'
Otoritas kesehatan Tiongkok mengatakan bahwa tetesan pernapasan dan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi adalah cara utama penyebaran virus corona.
NHC menambahkan dalam rencana perawatan sebelumnya bahwa transmisi aerosol (penyebaran) dimungkinkan bagi mereka yang berada di lingkungan yang relatif tertutup untuk waktu yang lama.
Sementara itu, dari Centers for Disease Control and Prevention menyatakan belum diketahui apakah cairan tubuh non-pernapasan dari orang yang terinfeksi termasuk muntah, urine, ASI, atau air mani dapat mengandung virus corona baru ini.
Meski demikian, ada baiknya untuk selalu melakukan pencegahan, seperti rajin mencuci tangan, kurangi menyentuh wajah, menggunakan masker, dan ikuti pola hidup sehat untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19). (*)