Find Us On Social Media :

Dinilai Cukup Cerdas, Remaja Perempuan Bunuh Anak 5 Tahun Akan Diperiksa Kejiwaannya Usai Catatan Rencana Pembunuhan Tersebar

Remaja perempuan 15 tahun bunuh anak 5 tahun dinilai cukup cerdas

GridHEALTH.id - Publik seakan digemparkan mengenai kabar tentang pembunuhan yang dilakukan seorang remaja perempuan berusia 15 tahun.

Kejadian tersebut diperkirakan berlangsung pada Kamis (5/3/2020) sore.

Baca Juga: Kecanduan Video Porno Sering Lakukan Inses, Inilah Fakta Baru Ibu dan Anak Pelaku Pembunuhan Bocah 5 Tahun di Sukabumi

Bermula dari laporan langsung seorang remaja berinisial NF (15) ke kantor polisi usai dirinya membunuh seorang anak berusia 5 tahun, yaitu APA.

NF mengaku kejadian tersebut terjadi akibat dirinya terinspirasi film horor yang ditontonnya melalui media sosial YouTube.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Lama Tak Terlihat di Layar Televisi, Thalita Latief Umumkan Tentang Operasi Tumor Tiroid Tingkat 4

"Tersangka melakukan (pembunuhan) dengan kesadaran dan dia terinspirasi, kalau berdasarkan tadi kita wawancara, dia (melakukan pembunuhan) terinspirasi oleh film," kata Heru di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).

Saat ini polisi akan melakukan proses pemeriksan kejiwaan terhadap remaja 15 tahun tersebut.

Pasalnya, sang remaja 15 tahun tersebut diketahui merasa puas usai melakukan pembunuhan tersebut.

"Si pelaku ini dengan sadar diri. Dia menyatakan telah membunuh dan menyatakan saya tidak menyesal, tapi saya merasa puas. Ini butuh pendalaman lebih dalam, mungkin kami akan panggil ahli psikiater (kejiwaan)," kata Heru.

Baca Juga: Tak Hanya Untuk Meringankan Mual Ibu Hamil, 6 Khasiat Mangga Muda Ini Sungguh Tak Terduga

Melansir dari laman CRC Health, sekitar 16% pembunuhan yang dilakukan remaja tidak memiliki motif yang jelas.

Mayoritas (75%) pembunuh yang dilakukan remaja mengetahui korban mereka, yaitu 27% adalah anggota keluarga, dan 48% adalah teman atau kenalan.

Delapan puluh persen dari waktu, pembunuh yang dilakukan remaja menggunakan senjata, dan 75% dari waktu, pembunuhan adalah tentang kekerasan geng.

Baca Juga: Meski Hamil Tasya Farasya Masih Nekat Pakai Makeup, Padahal Bisa Timbulkan Risiko Ini bagi Ibu Hamil dan Janin

Anak perempuan merupakan 10% dari pembunuhan yang dilakukan remaja, dan korban mereka biasanya orangtua, pacar, atau kerabat mereka sendiri.

Para ahli akhirnya menghubungkan kekerasan remaja dengan penyakit mental dan faktor genetik.

Sejarah dilecehkan atau diabaikan, keanggotaan geng, dan sejarah keluarga kekerasan kriminaldapat meningkatkan risiko pembuhanan yang dilakukan oleh remaja sekitar 3 kali lipat.

Adanya kepemilikan senjata di rumah, kesulitan sekolah dan kehadiran yang buruk, riwayat hidup, dan memiliki gangguan neurologis pun dapat menjadi penyebabnya.

Baca Juga: Tegar Tanpa Tangis, Baim Wong Ikhlas Lepas Kepergian Sang Ibunda Akibat Penyakut Diabetes yang Lama Diidapnya

Untuk itu, orangtua perlu memperhatikan tanda-tanda depresi dan ide bunuh diri pada remaja karena agresi terhadap orang lain terkait dengan agresi diri.

Tanda-tanda lain dari potensi masalah pada remaja yaitu:

- Tingkat amarah yang buruk dan kontrol impuls,- Obsesi terhadap senjata dan kekerasan,- Ditindas atau digertak orang lain, isolasi sosial, dan gangguan mental,- Kurangnya nurani dan empati,- Kekejaman terhadap hewan atau anak-anak,- Penghinaan terhadap orang lain, dan - Pemikiran hitam-putih. 

Terlepas dari itu, polisi mengaku bahwa NF, remaja 15 tahun yang membunuh anak 5 tahun itu memiliki kemampuan berpikir yang cukup baik.

Baca Juga: Lama Tak Terlihat di Layar Televisi, Thalita Latief Umumkan Tentang Operasi Tumor Tiroid Tingkat 4

"Anak ini cukup cerdas, berkemampuan Bahasa Inggris cukup baik. Dan dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu dalam berbagai tulisan," kata Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo.

Hal tersebut terlihat dari catatan rencana pembunuhan yang sudah dituliskannya sejak jauh-jauh hari.

"Ungkapan-ungkapan perasaannya tertulis dan lebih menarik lagi bahwa apa yang dilakukan hari ini. Ini sudah tergambar," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Jangan Salah Konsumsi Cokelat Hitam Ada Takarannya, Ini Kata Ahli

Terlepas dari itu, kasus ini bermula saat NF mengajak korban bermain pada Kamis sore.

NF kemudian meminta korban mengambil mainan yang sengaja ditaruhnya di kamar mandi.

Korban sengaja disuruh mengambil mainan tersebut kemudian ditenggelamkan di bak mandi selama berkali-kali.

Baca Juga: Suspect virus Corona, Ojek Online Ini Malah Kabur Saat Dikarantina

Pelaku pun dengan keji melukai leher koban hingga kehilangan banyak darah dan tak sadarkan diri.

Karena sudah sore, korban yang awalnya akan dibuang itu akhirnya disembunyikan di dalam lemari dengan kondisi sudah tak bernyawa. (*)

 #berantasstunting