Find Us On Social Media :

Wabah Virus Corona Covid-19, di Indonesia Panic Buying Sembako di USA Beli Senjata Api

Ramai wabah corona, masyarakat Amerika antri beli senjata api.

GridHEALTH.id - Wabah virus corona Covid-19 telah mengguncang dunia.

Tidak hanya karena korban yang terinfeksi juga meninggal karena infeksi virus corona Covid-19, tapi juga karena banyak masyarakat dunia yang panik karenanya.

Contoh di Indonsia, walau hanya dihimbau untuk social distancing, banyak warga yang panic buying.

Baca Juga: Orang yang Terinfeksi Tanpa Gejala Bisa Jadi Pembawa Virus Corona

Sampai-sampai banyak masyarakat, umumnya dari kalangan berada, memborong aneka kebutuhan pokok.

Salah satu contohnya di Jawa Barat, tepatnya di Bandung.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Indag Jabar, Mohamad Arifin Soedjayana seperti dilansir dari TribunJabar (16/3/2020).

Menurutnya panic buying sempat terjadi di sejumlah pusat perbelanjaan di Jabar terutama di wilayah Bandung Raya, beberapa hari lalu.

Baca Juga: Transjakarta Normal, Dijaga Tentara dan Security, Langkah Pencegahan Virus Corona

"Kemarin juga saya keluar sekitar jam 10.00 ya, karena ada informasi dari teman-teman di Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), khususnya di supermarket, itu cukup didatangi oleh para pembeli. Nah jadi kemarin kita turunkan empat tim untuk melihat ke semua swalayan yang ada di Bandung Raya," kata Arifin.

Lain lagi di negara Paman Sam. Bukan sembako yang diborong karena panic buying, tapi senjata api!

Baca Juga: Hikmah Social Distancing di Indonesia karena Wabah Corona Covid-19, Nycta Gina; Jadi Belajar Masak

Di Amerika alias USA, seorang warga Amerika Serikat bernama Daniel Hill (29) mengaku belum pernah membeli senjata sebelumnya.

Tapi pada minggu lalu, dia datang ke sebuah toko senjata api Larry Hyatt di North Carolina, Amerika Serikat.

Lantas, dia membeli dua buah senjata, yaitu pistol Taurus 9 milimeter dan senapan semi-otomatis AR-15.

Apa yang menyebabkan Daniel Hill membeli dua senjata berjenis pistol tersebut?

Jawabannya di luar dugaan.

Baca Juga: Indonesia Ogah Lockdown, Bisa Ikuti Korea Selatan Berantas Covid-19?

Di mana Daniel menjawab itu karena virus corona.

Dilansir dari nytimes.com pada Selasa (17/3/2020), pria yang bekerja sebagai manajer dapur ini mengatakan dia khawatir virus corona dapat menyebabkan masalah ketertiban umum.

Misalnya aksi penjarahan dan perampokan.

Dan faktanya Daniel bukanlah satu-satunya warga yang berpikir hal yang sama.

Sebab, pemilik toko senjata dan amunisi mengatakan mereka melihat beberapa pelanggan membeli senjata dan amunisi dengan kekhawatiran yang sama dalam beberapa pekan terakhir.

Alhasil kekhawatiran penyebaran virus corona ini menciptakan lonjakan penjualan.

Baca Juga: Pasien 01 dan 02 Sembuh dari Virus Corona Usai 2 Minggu Diisolasi, Peneliti Sebut Kualitas Paru-paru Pasien Sembuh dari Covid-19 Akan Menurun

Baca Juga: Hanya di Indonesia; Virus Corona Covid-19 Diajak Ngobrol dan Dipanggil Nak oleh Manusia, Bisa Hidup hingga 5 Minggu

Laporan penjualan senjata api dan kebutuhan pokok habis terjual. Seperti di California, New York, Negara Bagian Washington, Alabama dan Ohio.

Beberapa dealer juga mengatakan proporsi penjualan yang luar biasa tinggi adalah dari pembeli yang membeli senjata untuk pertama kali.

Hyatt mengaku toko senjatanya telah mengalami peningkatan penjualan hingga 30 hingga 40 persen sejak akhir Februari.

Bahkan toko senjata sekarang bisa menjual lebih dari 300 senjata api hanya dalam waktu seminggu.

Baca Juga: Berpakaian Busana Tradisional Dengan Wajah Sumringah, Salah Satu dari Pasien 01-02 dan 03 Memberikan Pesan Menohok pada Insan Pers

“Orang-orang memiliki sedikit percaya bahwa jika sesuatu yang besar dan buruk akan terjadi," cerita Hyatt.

"Jika sudah seperti ini, kadang 91 mungkin tidak berfungsi."

Contoh pada gangguan dalam tanggap darurat setelah badai 2005 di Gulf Coast.

"Orang-orang tidak lupa bahwa bencana terjadi dan pemerintah tidak datang."

Walau begitu, beberapa lembaga penegak hukum mengatakan mereka tidak melihat peningkatan tajam dalam penjualan senjata api dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Pemerintah Korsel Gerak Cepat Menghadapi Corona Covid-19 dan Sukses, Walau Tiap Hari Menghadapi 500 Kasus

Baca Juga: Tergolong Pasien dalam Pengawasan Covid-19, Wanita Ini Malah 'Dilepas' Sendiri Menuju Rumah Sakit Rujukan Tangani Virus Corona

Tapi pada data FBI, umumnya angka peningkatan besar pembelian senjata sejak pasti ada latar belakangnya.

Misalnya kampanye politik nasional dan upaya pengendalian senjata oleh beberapa badan legislatif negara bagian, termasuk Virginia.(*)

#berantasstunting