Tangis Perawat Ruang Isolasi Corona Dibalik APD yang Menutupi Rapat Tubuhnya , Ibunya Sakit Jantung di Rumah

Tangis perawat di balik APD

Tangis perawat di balik APD

Baca Juga: Pangeran Charles Positif Terinfeksi Virus Corona, Bagaimana Kondisi Ratu Elizabeth II dan Keluarganya?

Suhu udara untuk perawatan pasien corona memang harus dibuat negatif.

Kata Nurul itu untuk menghambat penyebaran virus dan kuman.

Tapi, berada di balik baju APD standar merawat pasien infeksi virus membuatnya berkeringat dan panas/

Nuru pun mengakui jika ia pun risih dengan perlengkapan yang dipakainya.

Baca Juga: Ibunda Jokowi Meninggal Dunia di Usia 77 Tahun, Sempat Jalani Tindakan Operasi 2 Tahun Lalu

Tapi apa mau dikata, Nurul sadar dirinya harus mentaati protap dengan baju APD tersebut.

Demi menjaga dirinya tidak terinfeksi.

“Untungnya, pasien saya kondisinya terlihat sehat. Dia juga tenang selama dirawat. Jadi, saya merasa tidak terlalu berat dengan tugas saya ini. Cuma, ya itu, rasa takut akan tertular terus menghantui saya setiap hari, walaupun saya sudah memakai alat perlindungan diri dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.

Dirinya pun berharap jangan ada lagi pasien yang terinfeksi corona.

Berdiam di rumah, adalah satu upaya sederhana meringankan pekerjaan tim medis.(*)

Baca Juga: Direncanakan Bisa Tampung 22 Ribu Pasien, Seorang Warga Sebut RS Darurat Corona di Wisma Atlet Belum Siap Tangani Pasien Covid-19

#berantasstunting

#HadapiCorona 

 

Artikel ini telah tayang di Nova.id dengan judul "EKSKLUSIF: Perawat Pasien Corona di Kepulauan Riau Akhirnya Curahkan Hatinya: Ruangan Isolasi Panas"