GridHEALTH.id - Perjuangan Indonesia dalam #berantasstunting mendapat ujian lebih saat ini.
Sebab wabah virus corona (Covid-19) diketahui semakin merebak di beberapa wilayah di tanah air.
Padahal seperti kita ketahui angka stunting di Indonesia masih jauh dari ambang batas yang telah ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 20 %.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tahun 2018, jumlah anak stunting di tanah air masih 30,8%.
Kondisi ini tentu harus disadari dan diwaspadai betul oleh seluruh masyarakat.
Pasalnya stunting yang tidak segera diatasi akan memiliki efek jangka panjang pada individu dan masyarakat, termasuk; perkembangan kognitif dan fisik yang terganggu, berkurangnya kapasitas produktif dan kesehatan yang buruk, serta peningkatan risiko penyakit degeneratif seperti diabetes.
Baca Juga: Berantas Stunting: Ditengah Gempuran Virus Corona, Dampak Stunting Ternyata Lebih Dirasakan Anak
Menanggapi permasalahan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) dikabarkan telah menyalurkan kembali program keluarga harapan (PKH) berupa bantuan sosial (bansos).
Penyaluran bantuan PKH dilakukan setiap tiga bulan sebanyak empat kali dalam setahun, yakni pada Januari, April, Juli, dan Oktober setiap tahun.
Baca Juga: 738 Kematian Dalam Semalam, Spanyol Ubah Arena di Madrid Jadi Kamar Mayat
Diketahui program ini merupakan bansos yang disalurkan pemerintah ke keluarga miskin sejak tahun 2007 silam.
Dimana bansos nantinya akan disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut perwakilan Kemensos, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (PFM), Asep Sasa Purnama mengatakan ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam program ini seperti dalam keterangan persnya di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa 24 Maret 2020.
Pertama, mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan.
Kedua, memberikan gizi yang lebih seimbang kepada KPM.
Baca Juga: Lidah Bisa Mendeteksi Apakah Kita Terinfeksi Virus Corona atau Tidak
Ketiga, meningkatkan ketepatan sasaran, waktu, jumlah, harga, kualitas, dan administrasi.
Keempat, memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Sementara itu manfaat yang diharapkan didapatkan KPM melalui Program Sembako diantaranya;
Baca Juga: Pengakuan Pengusaha Properti Terkait Tes Covid-19 yang Dituding Pakai Fasilitas Pemerintah
- Meningkatkan ketahanan pangan KPM sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
- Meningkatkan efisiensi penyaluran bantuan sosial.
- Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan dan perbankan.
- Meningkatkan transaksi nontunai dalam agenda Gerakan Nasional Nontunai (GNNT).
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama usaha mikro dan kecil di bidang perdagangan. Keenam, dalam jangka panjang mencegah terjadinya stunting.(*)
Baca Juga: Milenial Jangan Kepedean, Meski Terlihat Sehat Tanpa Gejala, Ternyata BisaJadi Pembawa Virus Corona
#berantasstunting
#hadapicorona