Find Us On Social Media :

Lidah Bisa Mendeteksi Apakah Kita Terinfeksi Virus Corona atau Tidak

Lidah bisa digunakan untuk mendeteksi infeksi virus corona

GridHEALTH.id – Sadari deteksi mandiri infeksi virus corona saat ini harus kita ketahui.

Karena dengan deteksi mandiri, kita bisa mencegah terinfeksi lebih parah virus corona Covid-19.

Paling tidak, kita bisa segera melakukan recovery dengan cepat.

Semisal, isolasi diri, istirahat maksimal, makan-makanan yang bergizi seimbang dengan jumlah yang cukup, dan minum cukup.

Baca Juga: Pengakuan Pengusaha Properti Terkait Tes Covid-19 yang Dituding Pakai Fasilitas Pemerintah

Bagaimana caranya bisa melakukan deteksi dini secara mandiri apakah kita terinfeksi virus corona Covid-19 atau tidak?

Apalagi kita sudah tahu jika orang-orang yang berusia muda umumnya tak menunjukkan gejala apa pun apabila terinfeksi.

"Bisa terkena dan tanpa gejala," ujar Achmad Yurianto dikutip dari tayangan Kompas TV.

Baca Juga: Studi di London: Indonesia Hanya Laporkan 2% Kasus Positif Virus Corona, Benarkah?

Sementara menurut WHO gejala umum infeksi virus corona adalah demam, batuk kering, dan sesak napas.

Juga bisa saja seseorang sampai mengalami kelelahan, nyeri, sakit tenggorokan, diare, mual, dan pilek.

Baca Juga: Supaya Virus tak Ikut Masuk ke Rumah, Pulang dari Berpergian Lakukan 5 Langkah Berikut

Gejala-gejala tersebut umumnya muncul dalam rentang waktu dua sampai 14 hari sejak penderita terinfeksi virus corona jenis SARS-CoV2.

Untuk diketahui, baru-baru ini sejumlah ahli di beberapa negara menambahkan ciri-ciri minor seseorang terinfeksi virus corona Covid-19 pada pasien tanpa gejala seperti yang sudah disebutkan di atas.

Gejala tersebut adalah tidak bisa merasakan bau dan lidah terasa hambar secara mendadak.

Melansir Independent.co.uk, British Association of Otorhinolaryngology (ENT UK) mengatakan gejala baru ditemukan pada pada seseorang yang terinfeksi virus corona tapi tidak ditemukan gejala umum seperti yang diutarakan WHO.

Baca Juga: Milenial Jangan Kepedean, Meski Terlihat Sehat Tanpa Gejala, Ternyata BisaJadi Pembawa Virus Corona

Organisasi itu, yang mewakili ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan (THT), mengatakan gejala tersebutdisebut anosmia.

Profesor Claire Hopkins, presiden British Rhinological Society, dan Profesor Nirmal Kumar, presiden THT UK, mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa ada peningkatan mendadak "dalam kasus anosmia terisolasi" di Inggris, AS, Prancis dan Italia utara.

"Saya pikir pasien-pasien ini mungkin beberapa dari pembawa tersembunyi yang sampai sekarang telah memfasilitasi penyebaran cepat Covid-19," katanya.

"Sayangnya, pasien-pasien ini tidak memenuhi kriteria saat ini untuk pengujian atau isolasi diri," lanjutnya.

Baca Juga: Tangis Perawat Ruang Isolasi Corona Dibalik APD yang Menutupi Rapat Tubuhnya , Ibunya Sakit Jantung di Rumah

Baca Juga: Cerita Pilu Satpam Kampus yang Tetap Bekerja di Tengah Wabah Covid-19, Demi Nafkahi Istrinya yang Sakit Preeklamsia

Sementara itu, Dr. Hendrik Streeck dari institut virologi di Jerman juga menyampaikan bahwa dokter di University Hospital Bonn mendapati 70 persen pasien Covid-19 tak peka bau dan rasa selama beberapa hari.

"Ada ibu yang tidak bisa mencium bau popok anaknya yang sudah penuh kotoran. Ada yang tidak bisa mencium bau sampo. Ada yang mengeluh makan terasa hambar," ungkap Streeck dikutip dari Frankfurter Allgemeine.

Meski begitu, para ahli belum dapat menyimpulkan secara pasti kapan gejala tak peka bau dan rasa ini muncul pada penderita infeksi virus corona.

Baca Juga: Diare , Gejala Lain Positif Virus Corona yang Perlu Diwaspadai

Namun, dari hasil penemuan, ciri-ciri infeksi virus Covid-19 tersebut muncul pada infeksi tahap lanjut.

Nah dengan alasan tersebut, para ahli pun menyarankan apabila tiba-tiba tidak peka bau dan rasa, sebaiknya langsung melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19 dari penderita positif virus corona yang terkadang tidak menunjukkan gejala (asimtomatik) atau hanya mengalami gejala ringan.

Karenanya mulai sekarang perhatikan baik-baik lidah sebagai alat perasa kita.

Baca Juga: Fakta Berkumur Dengan Air Garam Atau Cuka Bisa Menyembuhkan Covid-19?

Baca Juga: Bila Warganya Masih Keluyuran, Indonesia Diprediksi Jadi Episentrum Baru Virus Corona Dunia Setelah Wuhan

Jika sensitivitasnya berkurang alias tidak seperti biasanya dalam merasakan aneka rasa dari makanan ataupun minuman, kita harus mawas diri.

Sekalipun tidak ada demam, batuk, pusing, diare, dan mual, sebaiknya untuk saat pandemi ini, lakuka isolasi mandiri.

Dengan tidak lupa, minum yang banyak, penuhi kebutuhan gizi harian maksimal, istirahat total alias badrest, jangan pikirkan apapun selain berdoa dan memirkan yang happy dan meningatkan optimisme hidup.(*)

Baca Juga: Ibunda Jokowi Meninggal Dunia dan Fakta Kanker yang Sulit Untuk Sembuh

#berantasstunting

#HadapiCorona