Find Us On Social Media :

Studi di London: Indonesia Hanya Laporkan 2% Kasus Positif Virus Corona, Benarkah?

Indonesia hanya melaporkan 2% kasus positif virus corona, menurut sebuah studi di London.

 

GridHEALTH.id – Jika warganya masih tetap bandel tak tinggal di rumah, Pertumbuhan kasus Covid-19 akan terus meningkat tajam. Bahkan dalam beberapa hari ini terjadi penambahan kasus hampir dua kali lipat dari hari sebelumnya.

Pada 25 Maret 2020 ini, seperti yang disampaikan jurubicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, sudah menembus angka 790 kasus. Sehari sebelumnya terdapat 685 kasus. Ini berarti ada penambahan 105 kasus baru.

Itu belum termasuk angka kematiannya mencapai 58 kasus yang merupakan angka kematian terbanyak di Asia Tenggara.

Melihat fenomena ini, Ascobat Gani, pengamat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia mengakui tidak tertutup kemungkinan dengan angka tersebut, Indonesia akan meniru Wuhan, bahkan bisa sama dengan Italia.

"Kami telah kehilangan kendali, itu telah menyebar di mana-maBila Warganya Masih Keluyuran, Indonesia Diprediksi Jadi Episentrum Baru Virus Corona Dunia Setelah Wuhanna. Mungkin kita akan mengikuti Wuhan atau Italia. Saya pikir kita berada dalam kisaran itu", katanya disadur dari Reuters (25/03/2020).

Ascobat Gani memprediksi Indonesia bakal menjadi episentrum baru virus corona Covid-19, setelah Kota Wuhan, China.

Baca Juga: Milenial Jangan Kepedean, Meski Terlihat Sehat Tanpa Gejala, Ternyata BisaJadi Pembawa Virus Corona

Baca Juga: Diare , Gejala Lain Positif Virus Corona yang Perlu Diwaspadai

Baca Juga: Pasien Kanker Butuh Makanan Ini Agar Penyakitnya Tidak Bertambah Parah

Meskipun angkanya bertambah terus, sebuah studi dari Centre for Mathematical Modelling of Infectious Disease yang berbasis di London mengungkapkan, hanya dua persen dari kasus corona yang dikonfirmasi di Indonesia.