Weber mengatakan kadar vitamin C pada pasien virus corona turun secara dramatis ketika terjadi sepsis, yakni respon peradangan yang terjadi ketika tubuh mereka bereaksi berlebihan terhadap infeksi.
"Sangat masuk akal di dunia untuk mencoba dan mempertahankan tingkat vitamin C ini," katanya.
Diketahui sebelumnya, sebuah uji klinis terhadap efektivitas suntikan vitamin C pada pasien virus corona dimulai 14 Februari di Zhongnan Hospital di Wuhan, China.
Tiga penelitian acak ini telah melibatkan sekitar 140 peserta dan diperkirakan selesai pada 30 September nanti.
Baca Juga: Monolaurin pada Kelapa Dapat Hancurkan Virus yang Dilapisi Lipid, Seperti Virus Influenza
Melihat hal itu, memang belum diketahui secara pasti kefektifan vitamin C dalam mengatasi virus corona.
Tapi dilansir dari WebMD, Vitamin C, atau kadang-kadang disebut asam askorbat, memang mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh menggunakan zat besi yang didapat dari makanan.
Vitamin C juga merupakan antioksidan yang mencegah kerusakan sel-sel tubuh. (*)
#berantasstunting
#hadapicorona