Find Us On Social Media :

Pertama Kali Ditemukan, Seorang Bayi Meninggal Akibat Virus Corona

Ilustrasi] Bayi meninggal akibat corona

GridHEALTH.id - Selama ini, bayi atau balita dianggap sebagai individu yang rentan namun hanya mengalami gejala virus corona ringan.

Menurut The New England Journal of Medicine (NEJM), anak-anak di China yang terinfeksi virus corona Covid-19 hanya mengalami gejala ringan seperti batuk dan pilek.

Baca Juga: Nyaris Tak Ada Anak-anak Meninggal Akibat Virus Corona, Peneliti Singgung Ada Kaitan dengan ASI dan Sistem Kekebalan Tubuh

Namun baru-baru ini, ditemukan seorang bayi meninggal dunia akibat virus corona.

Kasus ini pertama kalinya terjadi di Chicago, Amerika Serikat pada Minggu (28/3/2020).

Baca Juga: Awas Oknum Pengincar Masker Bekas, Mencari Untung Saat Wabah Corona

Berdasarkan CNN, Dr. Ngozi Ezike, direktur Departemen Kesehatan Masyarakat Illinois (IDPH), kasus kematian bayi akibat virus corona ini terbilang langka.

"Belum pernah ada kematian yang terkait dengan Covid-19 pada bayi," katanya.

Selain itu, Dr. Andrew Pavia, kepala Divisi Penyakit Menular Anak di Universitas Utah menyatakan bahwa adanya perbedaan sistem imun bayi dan orang dewasa.

Baca Juga: Semua Pasien Positif Virus Corona di Kota Malang Sembuh, Pemerintah: 'Corona Memang Bisa Disembuhkan, Tapi...'

"Kami tidak sepenuhnya memahami fenomena ini, mungkin karena perbedaan dalam respon imun anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa," ucapnya.

Pavia mengklaim bahwa respon imun anak-anak lebih baik dibanding orang dewasa.

Baca Juga: Minum Metanol Untuk Cegah Virus Corona, 300 Warga Meninggal dan 1000 Lebih Dalam Kondisi Kritis

"Satu hipotesis adalah bahwa respons imun bawaan, yaitu respons dini yang ditujukan secara luas pada kelompok patogen, cenderung lebih aktif," pada anak-anak, katanya.

Sistem kekebalan tubuh bawaan adalah garis pertahanan pertama melawan patogen.

Sel-sel dalam sistem tersebut biasanya segera menanggapi patogen asing.

Sebaliknya, sistem imun adaptif belajar mengenali patogen tertentu, tetapi membutuhkan waktu lebih lama untuk bergabung.

Jika respons imun bawaan lebih kuat pada anak-anak yang terpapar virus corona atau Covid-19, mereka mungkin melawan infeksi lebih mudah daripada orang dewasa.

Baca Juga: Siap Mati Demi Negara, Dokter Tirta Tetap Berkobar Meski Dinyakatan Sebagai PDP: 'Perlawanan Akan Tetap Jalan'

Sementara, sistem kekebalan tubuh bisa memburuk seiring bertambahnya usia, dan terutama setelah usia paruh baya.

Selain itu, ada pula peneliti yang beranggapan bahwa anak-anak yang mendapat ASI hingga usaia 2 tahun juga mampu melawan penularan virus.

Sebuah penelitian dari University College London menyebutkan bahwa air susu ibu (ASI) mengandung protein yang berguna menangkal patogen dan bakteri jahat yang menyerang tubuh.

Tak hanya itu, balita hingga anak-anak umumnya baru saja mendapatkan berbagai imunisasi guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus maupun penyakit.

Baca Juga: Keseringan Makan Ayam dan Ikan, Chacha Frederica Akui Kekurangan Zat Besi di Usia Kandunagn 7 Bulan

Hal inilah yang menjadi salah satu faktor mengapa banyak pasien anak-anak yang bisa sembuh dari gejala virus corona.

Terlepas dari itu, Gubernur Illinois, JB Pritzker sekarang tengah melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab kematian sang bayi, usia bayi, dan masalah kesehatan yang sempat dialaminya. (*)

 #hadapicorona #berantasstunting