Find Us On Social Media :

Lubang Ozon Menutup, Warganet Kaitkan dengan Dampak Baik Virus Corona bagi Bumi

Lapisan ozon menutup ditengah pandemi corona

"Biasanya lubang ozon berada di Antartika di musim semi (September). Tahun ini, karena kondisi meteorologi khusus, penipisan ozon diamati juga di atas wilayah kutub utara," jelasnya

Penipisan ozon secara langsung berkaitan dengan suhu di stratosfer.

Ozon dihancurkan oleh reaksi kimia dalam awan stratosfer yang hanya dapat terbentuk pada suhu di bawah -80 °C.

Baca Juga: Bukan Flu atau Demam, Pasien Positif Virus Corona Ceritakan Gejala Awalnya: 'Rasanya Haus, Minum Terus'

Sebelumnya, lapisan ozon tersebut telah rusak akibat pemanasan global.

Tingginya penggunaan zat chlorofluorocarbon atau CFC telah menyebabkan lapisan tersebut rusak dan dapat mengancam jiwa manusia.

Berdasarkan National Institutes of Health Department of Health & Human Services menjelaskan, chlorofluorocarbon (CFC) adalah sekelompok bahan kimia yang diproduksi tidak berbau.

Baca Juga: Belum Perlu Lockdown, Jokowi Pilih Tetapkan Status Darurat Kesehatan Masyarakat

Karena mereka merusak lapisan ozon bumi, CFC telah dilarang sejak 1996.

Sebelum produk CFC dilarang, mereka digunakan dalam aerosol, lemari es, AC, pengemasan makanan busa, dan alat pemadam kebakaran.