"Penting untuk memiliki beberapa bukti bahwa apa yang kami lakukan berdampak," kata Flavia Riccardo, seorang peneliti di Departemen Penyakit Menular di Institut Kesehatan Nasional Italia.
Namun, para ahli kesehatan masyarakat di Italia belum siap untuk merayakannya.
“Kita harus sangat berhati-hati dengan optimisme kita,” kata Casani.
Baca Juga: Robot Tenaga Medis Buatan Surabaya Siap Hadapi Corona Bersama Dokter dan Perawat di Rumah Sakit
"Kita seharusnya tidak lega dengan angka-angka ini." tambah Casani.
Lebih lanjut, kepala unit penyakit menular di Rumah Sakit Sacco di Milan, Massimo Galli, berpendapat bahwa jumlah kasus ringan dapat meningkat tetapi tidak terdeteksi.
"Saya tidak yakin virusnya benar-benar berkurang," kata Galli.
"Sangat sulit untuk memperkirakan perkembangan penyakit, kurva, dan puncak epidemi epidemi dalam kondisi seperti itu." ujarnya.
Agar angka kasus Covid-19 menjadi semakin menurun, Pemerintah Italia saat ini berencana untuk memperpanjang lockdown hingga 13 April mendatang.
"Kami belum bisa merencanakan pelonggaran kuncian," kata Perdana Menteri Giuseppe Conte dalam pidato yang disiarkan televisi pada 1 April.