GridHEALTH.id - Persediaan gula di pasaran saat ini mengalami penurunan selama merebaknya pandemi virus corona.
Bahkan tak sedikit masyarakat yang kelimpungan mencari gula di berbagai toko.
Baca Juga: Kaitan Kadar Gula Darah Tinggi dan Virus Corona, Mengapa Pasien Diabetes Rentan?
Seperti diketahui, minat masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi gula masih terbilang tinggi.
Padahal berbagai peneliti hingga dokter telah mewanti untuk menguragi konsumsi gula guna menekan terjadinya peningkatan risiko penyakit diabetes.
Baca Juga: Ngungsi Bersama 20 Selir ke Jerman, Raja Thailand Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Virus Corona
Padahal diabetes memiliki risiko terhadap virus corona yang tengah melanda di seisi oenjuru dunia.
Orang dengan diabetes menghadapi kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami komplikasi serius dari Covid-19.
Bahkan beberapa korban yang meninggal dunia akibat virus corona memiliki riwayat penyakit diabetes.
DIhimpun GridHEALTH.id dari American Diabetes Association, orang dengan diabetes lebih cenderung mengalami gejala dan komplikasi parah ketika terinfeksi virus. Jika diabetes dikelola dengan baik, risiko sakit parah akibat Covid-19 hampir sama dengan populasi umum.
Ketika orang-orang dengan diabetes tidak mengelola diabetes mereka dengan baik dan mengalami gula darah yang berfluktuasi, mereka umumnya berisiko untuk sejumlah komplikasi yang berhubungan dengan diabetes.
Baca Juga: Langgar Aturan Lockdown, Warga Filipina Dimasukkan Kandang Hewan
Memiliki penyakit jantung atau komplikasi lain selain diabetes dapat memperburuk kemungkinan sakit parah dari Covid-19, seperti infeksi virus lainnya, karena kemampuan tubuh untuk melawan infeksi terganggu.
Infeksi virus juga dapat meningkatkan peradangan, atau pembengkakan internal, pada penderita diabetes.
Ini juga disebabkan oleh gula darah di atas target, dan keduanya dapat berkontribusi pada komplikasi yang lebih parah.
Ketika sakit dengan infeksi virus, orang dengan diabetes memang menghadapi peningkatan risiko diabetic ketoacidosis (DKA), yang biasanya dialami oleh orang dengan diabetes tipe 1.
Baca Juga: Ada Dokter Mata Meninggal Akibat Covid-19, Benarkah Virus Corona Dapat Menular Melalui Air Mata?
DKA dapat membuatnya sulit untuk mengelola asupan cairan dan kadar elektrolit, yang penting dalam mengelola sepsis. Sepsis dan syok septik adalah beberapa komplikasi yang lebih serius yang dialami oleh beberapa orang dengan Covid-19.
Jika kadar gula darah terhitung tinggi (lebih dari 240 mg / dl) lebih dari 2 kali berturut-turut, periksa keton untuk menghindari DKA.
Baca Juga: Ngungsi Bersama 20 Selir ke Jerman, Raja Thailand Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Virus Corona
Terlepas darii itu, momen kelangkaan ini bisa jadi alternatif bagi kita untuk mengurangi konsumsi gula demi terhindar dari risiko penyakit diabetes hingga virus corona (Covid-19). (*)
#hadapicorona #berantasstunting