Find Us On Social Media :

Ingin Sembuh dari Penyakit Autoimun, Ashanty Rela Pembuluh Darah Tangan Kirinya Ditusuk Pisau

Ashanty jalani terapi darah

GridHEALTH.id -  Centang perenang kasus virus corona di Indonesia tak menyurutkan langkah Ashanty untuk sembuh dari penyakitnya.

Artis cantik Ashanty kini kembali berkutat dengan kondisi kesehatannya.

Baca Juga: Masih Tak Lazim di Telinga, Ashanty Pakai Ari-Ari Anaknya untuk Sembuhkan Penyakit, Memang Bisa?

Ashanty kini menempuh terapi darah di kawasan Cianjur, Jawa Barat untuk mengobati penyakit autoimunnya.

Dari kanal YouTube 'The Hermansyah A6' pada Sabtu (4/4/2020), Ashanty menjelaskan bahwa langkah yang ditempuhnya ini atas rekomendasi para temannya.

Baca Juga: BNPB Sebut Ada Ketidaksesuaian Data Pasien Corona di Indonesia: 'Apa yang Disampaikan Pak Yuri yang Kami Publikasikan'

Ashanty mengaku sebelumnya menjalani terapi darah dirinya ketakutan dengan jarum suntik.

"Aku tuh paling enggak mau digituin sebenenarnya, tetapi karena temanku yang saranin. Pengobatan juga di sana bagus, higienis, pengalaman terapisnya banyak, baca doa dan lain-lain," ucap Ashanty.

Baca Juga: Sukses Obati Warganya yang Terinfeksi Corona, Pemerintah Vietnam Sumbangkan Alat Tes Covid-19 untuk Indonesia

Usut punya usut, terapi darah yang dilakukan Ashanty di sebuah pengobatan alternatif itu menggunakan pisau steril berukuran 0,5 mili di pembuluh darah vena tangan kirinya.

Hal tersebut dilakukan untuk membuang darah kotor yang mengendap dalam tubuh.

Berdasarkan penelitian yang diterbikan International Journal of Stem Cells menjelaskan bahwa pasien dengan penyakit autoimun sering memiliki antibodi yang tidak biasa beredar dalam darah mereka yang menargetkan jaringan tubuh mereka sendiri.

Baca Juga: BNPB Sebut Ada Ketidaksesuaian Data Pasien Corona di Indonesia: 'Apa yang Disampaikan Pak Yuri yang Kami Publikasikan'

Oleh sebab itu, para pasien dengan penyakit autoimun sering kali mendapatkan terapi yang dinamakan stem cell.

Dari laman NIH Stem Cell Information, terapi stem cell atau terapi sel induk hematopoietik pada penderita autoimun berguna untuk menghancurkan sel-sel kekebalan yang matang, berumur panjang, dan untuk menghasilkan sistem kekebalan baru yang berfungsi dengan baik.

Pertama, pasien menerima suntikan faktor pertumbuhan, yang membujuk sejumlah besar sel induk hematopoietik untuk dilepaskan dari sumsum tulang ke dalam aliran darah.

Sel-sel ini dipanen dari darah, dimurnikan dari sel-sel kekebalan yang matang, dan disimpan.

Baca Juga: Sukses Obati Warganya yang Terinfeksi Corona, Pemerintah Vietnam Sumbangkan Alat Tes Covid-19 untuk Indonesia

Setelah jumlah yang cukup dari sel-sel ini diperoleh, pasien menjalani rejimen obat sitotoksik (pembunuhan sel) dan / atau terapi radiasi, yang menghilangkan sel-sel kekebalan yang matang.

Kemudian, sel-sel induk hematopoietik dikembalikan ke pasien melalui transfusi darah ke dalam sirkulasi di mana mereka bermigrasi ke sumsum tulang dan mulai berdiferensiasi menjadi sel-sel kekebalan yang matang. Sistem kekebalan tubuh kemudian dipulihkan.

Meskipun demikian, fase pemulihan, hingga sistem kekebalan dilarutkan mewakili periode kerentanan yang meningkat secara dramatis terhadap infeksi bakteri, jamur, dan virus, menjadikannya terapi berisiko tinggi.

Baca Juga: 3 Minggu Diisolasi, Andrea Dian Buka Suara Biaya Pengobatan Covid-19: ' Pertama Kali Tetap Bayar Biaya Rumah Sakit'

Terlepas dari itu, belum diketahui terapi darah yang dijalani Ashanty tersebut termasuk dengan golongan terapi stem cell atau bukan. (*)

#hadapicorona #berantasstunting