“Data SSGBI 2019 menunjukkan penurunan underweight, wasting dan stunting jika dibandingkan dengan Riskesdas 2018. Underweight turun 1,5% menjadi 16,29%, Wasting turun 2,8% menjadi 7,44%, dan Stunting turun 3,1% menjadi 27,67%.”, terang Kepala Badan Litbangkes, Siswanto, di Jakarta, (18/10/20), seperti dikutip dari litbang.kemkes.go.id.
Baca Juga: Bukan Cuma Pernikahan Dini, Kondisi Ibu Cerdas juga Penting untuk Cegah Kelahiran Anak Stunting
Meski hal tersebut merupakan kabar menggembirakan, tetapi pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah dalam menurunkan angka stunting hingga mencapai target 19% pada tahun 2024.
Terlepas dari itu, setiap orang tua harus mewaspadai gejala stunting pada anak.
Baca Juga: Hanya Tambahkan 2 Sendok Minyak Sayur Pada Gizi 1000 Hari Pertama Hindarkan Anak Dari Stunting
Pasalnya, jika masalah gizi kronis itu terlambat ditangani, maka akan berdampak sampai anak tumbuh dewasa.
Bahkan, bukan hanya bertubuh pendek, anak juga rentan terkena penyakit degeneratif seperti obesitas.