Setelah ditetapkan menjadi PDP, N awalnya menolak untuk diisolasi.
Namun demi mencegah penyabaran virus corona semakin meluas, proses isolasi dan perawatan harus dilakukan.
Tak terima diisolasi, N pun mulai mengamuk saat di rumah sakit.
Baca Juga: Akibat Berpesta Saat Pandemi Covid-19, Tamu Undangan Terinfeksi Corona, 3 Meninggal Dunia
Disana N memecahkan kaca rumah sakit dan mengancam akan melukai para tenaga medis dengan pecahan kaca.
Kejadian ini pun dibenarkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Samarinda, Osa Rafshodia.
“Dia (pasien) juga mengancam perawat pakai pecahan kaca,” ujarnya.
Baca Juga: Pro Kontra Usulan Ganjar Pranowo Soal TMP untuk Tenaga Medis