Find Us On Social Media :

1 Bulan Gaji Sebagai Kades Disumbangkan, juga Tanah 2.500 meter Untuk Pemakaman Corban Covid-19 yang Ditolak

Sumbangkan tanah pribadi untuk menjadi lokasi pemakaman jasad pasien covid-19

Nakita.id - Berita baik harus disebaran. Mungkin itulah kata yang pas untuk menyebarkan informasi prihal Kades Talunombo, Kecamatan Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah yang bernama Badarudin.

Dirinya sebagai Kepala Desa memberikan contoh yang baik kepada warganya.

Baca Juga: Budi Karya Sembuh usai Sebulan Diisolasi di RSPAD, Tak Lupa Lontarkan Pujian dan Semangat bagi Tenaga Medis

Banyaknya kejadian masyarakat yang menolak jenazah korban Covid-19 di Indonesia, dirinya tergerak dan menyumbangkan tanah pribadinya seluas 2.500 meter untuk korban Covid-19.

Dirinya malah mengatakan memakamkan korban Covid-19 di tanahnya gratis. Dirinya pun menjamin warga di desanya tidak akan ada yang menolak jenazah korban Covid-19.

Ternyata kebaikan Kades satu ini tak hanya itu.

Menurut informasi yang dihimpun, Kades Badarudin pun yang mendapat gaji 4 juta rupiah per bulan sebagai Kepala Desa menyumbangkann satu bulan gajinya untuk Hadapi Corona di desanya.

Baca Juga: Gelombang Baru Virus Corona Muncul, Pakar Sebut Physical Distancing Perlu Dilakukan Hingga 2022

Baca Juga: Jadi Artis Ketiga sekaligus Dokter Positif Covid-19, Twindy Rarasati Ternyata Berasal dari Keluarga dengan Latar Belakang Kesehatan

Berita mengenai Kades baik hati itu berawal dari unggahan video di Facebook.

 

Video tersebut menampilkan sosok pria yang tengah berada di sebuah tanah lapang yang diunggah akun Facebook Badar Roedin. 

Bahkan video tersebut sudah dibagikan lebih dari 1.500 kali dan dilihat lebih dari 91.000 kali.

Rupanya sosok pria tersebut seorang Kepala Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah yang bernama Badarudin.

Dalam unggahan tersebut, kepala desa menyinggung perihal penolakan jasad pasien Covid-19 yang sempat terjadi beberapa kali di Indonesia.

Baca Juga: Tak Pakai Sarung Tangan selama PSBB, Pengendara Sepeda Motor Bisa Kena Denda Rp 100 Juta hingga Satu Tahun Penjara

"Bismillahirrahmanirrahim, saya Badarudin kebetulan saya kades d Ds Talunombo, melihat berita d berbagai daerah di tv,Hp dll nya adanya penolakan terhadap korban dan Tenaga Medis oleh ganasnya Covid-19, yang telah mengorbankan banyak manusia," ujarnya.

"Saya ikut andil menyediakan lahan yang nantinya digunakan untuk pemakaman korban, bagi korban ini semua bukan suatu kemauan namun keadaan yg memaksa," ujar Badarudin.

Ketika sang pemilik akun dihubungi oleh Kompas.com, sang kepala desa akui videonya yang viral benar adanya.

Bahkan pemakaman di lahan yang disumbangkan tersebut tidaklah dipungut biaya.

"Iya di video itu benar saya. Monggo bagi jenazah yang ditolak, bisa dimakamkan di lahan saya dan tidak dipungut biaya," kata Badarudin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/4/2020).

Tanah yang disumbangkan oleh Badarudin merupakan lahan yang saat ini ditanami sayuran dengan luas sekitar 2.500 meter.

Baca Juga: Afrika Sukses Cangkok Penis Pertama di Dunia, Di China Minta Dilepas Kembali Alasannya sang Istri Trauma

Baca Juga: Cangkok Tangan Lintas Gender Pertama, Ajaibnya Warna Kulit Bisa Menyesuikan Secara Otomatis

Badarudin pun mengungkapkan bahwa tak akan terjadi penolakan dari warga sekitar.

"Saya jamin warga saya akan menerima. Tidak akan ditolak. Juga gratis," kata Badarudin lagi.

Adapun jenazah yang boleh dimakamkan di lahannya tersebut tidak hanya khusus dari Jawa Tengah, melainkan bagi seluruh wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Penderita Hepatitis Boleh Berpuasa, Namun Bukan Hepatitis Jenis Ini

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sapuran Polres Wonosobo Iptu Maryono juga membenarkan bahwa Kades Talunombo Badarudin mewakafkan tanahnya untuk para korban meninggal akibat Covid-19.

"Tanah tersebut berjarak 50 meter dari jalan raya, namun untuk menuju ke lokasi masih belum bagus," kata Maryono.

Lebih lanjut, secara pribadi ia pun merasa salut karena sebelumnya juga pernah menyumbang gajinya sebagai kepala desa.

Baca Juga: Habiskan Lebih dari Setengah Juta untuk Cuci Kepiting, Rachel Vennya Minta Maaf Gunakan Air Kaya Silika untuk Memasak

Baca Juga: Afrika Sukses Cangkok Penis Pertama di Dunia, Di China Minta Dilepas Kembali Alasannya sang Istri Trauma

Kemudian, yang kedua yakni mewakafkan tanahnya yang terbilang cukup luas ini.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona