GridHealth.id - Stunting sampai dengan saat ini masih menjadi permasalahan genting di dunia, termasuk di Indonesia.
Berdasarkan Hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), yang diumumkan oleh Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek, pada 18 Oktober 2019, angka stunting di Indonesia tahun 2019 sebesar 27,67%.
Baca Juga: Berantas Stunting; Rentannya Anak Stunting Mengalami Penyakit Kronis
Angka tersebut menunjukkan penurunan 3,1% dalam setahun terakhir, jika dibandingkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang menunjukkan prevalensi stunting sebesar 30,8%.
Baca Juga: Mengenali Ciri-ciri Stunting Perlu Dilakukan Lewat Pengukuran yang Teliti, Begini Caranya
“Data SSGBI 2019 menunjukkan penurunan underweight, wasting dan stunting jika dibandingkan dengan Riskesdas 2018. Underweight turun 1,5% menjadi 16,29%, Wasting turun 2,8% menjadi 7,44%, dan Stunting turun 3,1% menjadi 27,67%.”, terang Kepala Badan Litbangkes, Siswanto, di Jakarta, (18/10/20), seperti dikutip dari litbang.kemkes.go.id.
Kondisi stunting tidak disebabkan oleh kelainan hormon pertumbuhan maupun akibat dari penyakit tertentu, melainkan stunting terjadi akibat kurang seimbangnya asupan gizi pada masa periode emas.
Baca Juga: Berantas Stunting: Catat! Penting Ketahui Gejala Stunting Sejak Dini, Agar Anak Tak Tumbuh Kerdil
Apabila permasalahan stunting terus menerus menjadi persoalan yang tidak berujung, tentu akan berdampak pada sumber daya manusia (SDM) dengan kualitas rendah.
Cegah terjadinya stunting sejak dalam kandungan
Upaya pencegahan stunting sebenarnya bisa dilakukan sejak bayi dalam kandungan.
Jika ibu hamil mengalami kondisi tubuh yang sangat kurus, maka ada baiknya untuk memberikan makanan tambahan kepada mereka.
Ibu hamil juga perlu mengonsumsi tablet penambah darah, minimal 90 tablet selama kehamilan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Baca Juga: Hanya Tambahkan 2 Sendok Minyak Sayur Pada Gizi 1000 Hari Pertama Hindarkan Anak Dari Stunting
Konsumsi makanan bergizi
Menerapkan gaya hidup dengan gizi seimbang adalah hal yang penting untuk mencegah generasi stunting di Indonesia.
Baca Juga: Berantas Stunting; Ditengah Wabah Virus Corona, Pemerintah Tetap Salurkan Dana Bantuan
Dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang bisa menjadi komposisi pas untuk kebutuhan nutrisi sehari-hari. Misalnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Pola hidup yang mengutamakan kebersihan
Selain memperhatikan komposisi makanan, penting untuk menerapkan gaya hidup yang lebih baik agar tetap sehat dan mencegah stunting.
Seperti halnya menerapkan perilaku hidup bersih lewat menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Berdasarkan studi yang tercatat dalam MCA-I, mencatat bahwa kebersihan lingkungan sangat berpengaruh pada kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang anak. Bayi di bawah usia 2 tahun rentan terserang berbagai infeksi dan penyakit.
Baca Juga: Berantas Stunting; Anak Cerdas Dipengaruhi Asupan Gizi yang Baik
Rutin berolahraga
Upaya lainnya yang perlu dilakukan, yaitu menerapkan kebiasaan olahraga secara rutin dan memantau kondisi tubuh sendiri.
Itulah berbagai upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah lahirnya generasi stunting, sehingga bisa membantu mewujudkan generasi bangsa yang cerdas, tinggi, dan berprestasi.(*)
#berantasstunting #hadapicorona