Find Us On Social Media :

Update Covid-19; IDI Beberkan Jumlah Korban Meninggal Covid-19 Sebenarnya di Indonesia

Daeng Faqih, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

GridHealth.ID - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 1.000 orang.

Jumlah itu merupakan dua kali lipat dibanding angka resmi per 18 April 2020, yakni 535.

Baca Juga: Usaha IDI Berbuah Manis, Kini Jokowi dengan Tegas Meminta Jajarannya Ungkap Data Covid-19

Angka tersebut diketahui merupakan laporan langsung Rumah Sakit (RS) ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Daeng Faqih, selaku Ketua Umum IDI mengatakan dari jumlah tersebut termasuk data pasien dalam pengawasan (PDP) yang telah meninggal.

Baca Juga: Sempat Dilarang IDI dan Jubir Presiden, Obat Corona dari Dalam Negeri dengan Kandungan Obat Malaria Siap Diedarkan

Data PDP dimasukkannya, sebab pemeriksaan virus corona (Covid-19) terhadap jenazah memakan waktu yang lama.

"Mereka yang belum dikonfirmasi Covid-19 juga dilaporkan oleh rumah sakit sebagai pasien meninggal karena corona," ujar Daeng dalam sebuah diskusi daring di Jakarta, Sabtu (18/4/20), dikutip dari 7news.com.au.

Keseluruhan pasien PDP yang meninggal tersebut diketahui telah dimakamkan sesuai dengan protokol penanganan jenazah akibat Covid-19.

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan, Sabtu (18/4/20) kemarin melaporkan 15 kasus kematian akibat virus corona (Covid-19), sehingga total kematian dengan kasus Covid-19 di Indonesia ada sebanyak 535.

Baca Juga: Seorang Pakar Seks Indonesia Dikabarkan Meninggal Dunia, IDI Pastikan Covid-19

Lebih lanjut, Daeng menilai data kematian akibat virus corona (Covid-19) yang dibagikan oleh pemerintah merupakan data lama.

Sedangkan, berdasarkan informasi dari dokter di RS, data pemerintah merupakan data sepekan lalu.

Baca Juga: IDI Kembali Berduka, Dahlan Iskan; Indonesia Sudah Mengalahkan Tiongkok dari Segi Jumlah Dokter Meninggal Karena Covid-19

"Sepertinya delay karena tempat pemeriksaan kita relatif sedikit," kata dia, seperti dilansir dari katadata.

Tak hanya itu, Daeng menambahkan, data pemerintah selama ini hanya berasal dari RS rujukan Covid-19.

Menurut Daeng, beberapa RS di luar rujukan yang memiliki pasien corona (Covid-19) justru tidak dimasukkan kedalam jumlah kematian yang diumumkan pemerintah.

Meski demikan, Daeng menyebut, saat ini BNPB mencoba mendata seluruh RS yang menangani Covid-19.

Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia (IDI) : 'Kami Tetap Melayani, Meski Dalam Sebulan 12 Anggota Kami Jadi Korban'

"Kemarin BNPB sedang dalam proses memberikan format agar seluruh rumah sakit di Indonesia bisa melaporkan kasus Covid-19," ujarnya.

Padahal, jumlah kematian akibat Covid-19 yang dibagikan oleh Kementrian Kesehatan, yakni sebanyak 535 sudah menyebabkan Indonesia menduduki urutan pertama dengan jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi di ASEAN.

Baca Juga: IDI Desak Indonesia Harus Lockdown, Jokowi: 'Setiap Negara Berbeda-beda'

Sementara itu, di bawah Indonesia ada Filipina (387), Malaysia (86), Thailand (47), Singapura (10), Myanmar (4), dan Brunei (1).

Kedua negara lainnya diketahui tidak melaporkan adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia, negara itu adalah Vietnam dan Kamboja.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona