Find Us On Social Media :

Dokter Ungkap Banyak Orang Akui Derita Sesak Napas Layaknya Gejala Covid-19, Padahal Hanya Psikosomatik

Banyak orang akui alami gejala virus corona, padahal psikosomatik

GridHEALTH.id -  Di tengah pandemi virus corona yang kini telah menjangkit hampir 3 juta orang di dunia, tak ubahnya menimbulkan kekahawatiran di kalangan masyarakat.

Bahkan tak sedikit masyarakat yang panik akibat pemberitaan mengenai penyebaran virus corona yang menyeramkan.

Baca Juga: Sesak Napas Salah Satu Gejala Covid-19 Serius, Bisa Juga Pertanda Penyakit lain, Lakukan hal Ini Segera untuk Meringankannya

Akibatnya, sebagian orang mengaku sering merasakan sesak napas layaknya menderita gejala Covid-19.

Melihat hal tersebut, dokter dari The International Psychology Clinic, dr. Martina Paglia mengatakan sangat mungkin banyak orang bergejala mirip virus corona hanya karena kecemasan.

Lebih lanjut dia menjelaskan pikiran tidak dapat membedakan antara bahaya nyata dan yang dirasakan.

Baca Juga: 37 Hari Sembuh dari Covid-19, Pasien 03 Donorkan Plasma Darahnya Demi Pasien Infeksi Virus Corona

Lalu ketika merasa terancam dan rentan, adrenalin akan mengalir ke seluruh tubuh.

Hal itu menciptakan peningkatan kecemasan dan sering memicu nyeri dada, sesak napas, dan merasa terlalu panas atau demam.

Dia memperingatkan jika seseorang merasa cemas dan panik, ingatkan diri bahwa kemungkinan besar gejala seseorang bersifat psikosomatis daripada terserang virus.

Baca Juga: Usai Dikabarkan Kritis, Kembali Terdengar Rumor Kim Jong Un Meninggal DuniaPenyakit psikosomatis atau psikosomatik adalah suatu penyakit di mana pikiran bawah sadar menghasilkan gejala fisik tanpa adanya penyakit.

Biasanya pasien sudah mendatangi petugas medis, namun tidak menemukan penjelasan medis. Sehingga mereka disarankan untuk terapi.

Psikosomatik berarti pikiran (jiwa) dan tubuh (soma). Gangguan psikosomatik adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh.

Baca Juga: Studi AS Terbaru; Virus Corona Bisa Cepat Hancur dengan Sinar Matahari

Meskipun penyakit psikosomatik tidak menular secara fisik, penyakit ini menular secara emosional.

Bisa secara pribadi maupun kelompok melalui informasi yang dibagikan di media sosial.

Wheaton dalam penelitiannya yang berjudul Psychological Predictors of Anxiety in Response to the H1N1 (Swine Flu) Pandemic, mengungkapkan hubungan antara wabah dan psikosomatik.

Di antara temuannya adalah wabah yang dipublikasikan secara luas dapat menyebabkan penyakit psikogenik massal.

Baca Juga: 3 Kesalahan Buka Puasa yang Harus Dihindari Agar Mendapat Manfaatnya

Artinya orang sehat bisa salah mengartikan sensasi tubuh yang tidak serius seperti merasa sesak napas atau pusing sebagai bukti bahwa mereka sedang sakit.

Penelitian juga mencatat bahwa kesalahan diagnosis dapat menyebabkan kewaspadaan berlebihan, meningkatkan kecemasan, dan perilaku keselamatan ekstrem.

Dampaknya negatif bagi masyarakat, seperti terlalu banyak menggunakan sumber daya medis (masker, hand sanitizer, dan lainnya), bahkan kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: 37 Hari Sembuh dari Covid-19, Pasien 03 Donorkan Plasma Darahnya Demi Pasien Infeksi Virus Corona

Untuk mengatasinya, WHO memberikan saran, yaitu:

- Hindari menonton, membaca, atau mendengarkan berita yang membuat cemas atau tertekan. - Carilah informasi terkini pada waktu tertentu. Sekali atau dua kali sehari saja.- Tetap terhubung dengan jejaring sosial. Jika dibatasi dalam pertemuan, gunakan media sosial.

Baca Juga: Update Covid-19; Lebih 1000 Pasien Infeksi Corona di Indonesia Sembuh

- Dalam situasi isolasi, cobalah sebisa mungkin untuk menjaga rutinitas harian pribadi. - Selama masa-masa stres, perhatikan kebutuhan dan perasaan sendiri. Misalnya lakukan hal yang membuat sehat dan rileks namun dapat nikmati. - Berolahragalah secara teratur, jaga rutinitas tidur, dan makan makanan sehat.

Baca Juga: Menu Sahur Hipertensi, Harus Enak Supaya Makan Lahap Sehingga Gizi Tercukupi

Terlepas dari itu, membaca berita mengenai update terbaru virus corona di Indonesia memang tidak salah, namun wajib untuk mawas diri dan tetap menjaga kebersihan serta kesehatan diri. (*)

 #hadapicorona #berantasstunting

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Merasakan Gejala Corona? Hati-hati Kemungkinan Itu Hanya Psikosomatik