Deborah Brix, pakar gugus tugas COVID-19 pemerintah AS, mengklaim negaranya memiliki tingkat kematian terendah di dunia.
Brix mendasarkan pernyataannya pada angka kematian per kapita yang lebih rendah daripada Spanyol, Italia, Prancis, Belgia, dan Inggris.
Tetapi analis sekaligus Kepala Badan Statistik Inggris Robert Cuffe mengatakan, laporan Brix, 'suram dan tak memberi gambaran utuh' tentang kondisi pandemi di AS, termasuk korbannya.
AS berada di puncak tabel data kematian akibat COVID-19. Namun itu bukan gambaran utuh tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Salah satu alasannya berkaitan dengan populasi. Banyak negara di Eropa melaporkan lebih banyak kematian per satu orang dalam populasi ketimbang AS.
Sementara AS, mengikuti jejak China dalam menutup-nutupi bahaya Covid-19 dan dampaknya.
Baca Juga: Divonis Kurang Subur, Tetap Perlu Kontrasepsi, Ini Alasannya
Baca Juga: Studi : Susu, Yoghurt dan Keju Dapat Mencegah Risiko Munculnya Stroke
Ditambah dengan pernyataan pemimpinnya, Preside Donald Trump, yang sering blunder dan kelihatan menyepelekan pandemi Covid-19 ini di negaranya.
Terakhir, ia meminta otoritas kesehatan AS untuk menyuntik disinfektan pada pasien yang terinfeksi virus corona. (*)
#hadapicorona #berantasstunting