GridHEALTH.id - Pasangan selebriti Ringgo Agus Rahman dan Sabai Dieter Morscheck belum lama ini menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat, khususnya kaum hawa.
Bukan karena rumah tangganya yang selalu menebar keceriaan, namun baru-baru ini Ringgo menceritakan perjalanan hidupnya mendamping sang istri yang tengah hamil anak kedua.
Baca Juga: Tempurung Kepalanya Diangkat, Pesinetron Muda Ini Sengaja Dibuat Koma Setelah Alami Kecelakaan Parah
Setelah dikaruniai seorang anak bernama Bjorka Dieter Morscheck pada 24 Februari 2016 lalu, kini kabar kehamilan Sabai Morscheck pun kembali menjadi perhatian ditengah pandemi corona.
Berawal dari unggahan Ringgo di akun Instagram-nya pada Jumat (1/5), yang menceritakan kabar buruk mengenai kehamilan Sabai kali ini.
Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Resmi Turun, Kelebihan Iuran pada 3 Bulan Ini Tak Akan Dikembalikan
Beberapa hari lalu, Ringgo diminta dokter untuk memeriksakan lagi calon anak keduanya karena diduga tempurung kepalanya belum terbentuk sempurna di usia 11 minggu.
"Tiba-tiba gue dapat kabar bagaimana harus periksa. Wah ini ada kemungkinan apa gagal lagi nih kehamilan berikutnya, setelah yang kemarin gagal," kata Ringgo.
Tak ingin kehamilan sang istri mengalami keguguran lagi, Ringgo pun terus berusaha untuk mendampingi Sabai menjalani pemeriksaan rutin.
Baca Juga: 4 Pilihan Suplemen untuk Menjaga Stamina saat Puasa Ramadhan
"Pas gue sampai ke sana tuh, Sabai sudah nangis-nangis, waktu gue ceritain. Gue enggak tahu ceritanya harus gimana sama dia memperhalus ini. Pokoknya intinya adalah gue diminta untuk ke dokter," tambahnya.
Namun, Ringgo dan Sabai bisa kembali berbahagia dengan hasil pemeriksaan terbaru.
"Ternyata untungnya jelas, tempurung kepalanya ada," ucap Ringgo.
Namun, sang dokter memiliki kekhawatiran janin tersebut tidak bisa dipertahankan.
Baca Juga: Jadi Menu Praktis, Benarkah Makanan Kemasan saat Sahur ini Berikan Nutrisi selama Puasa?
"'Kalau tempurung kepalanya belum terbentuk sempurna saya (dokter) bisa minta ibu Sabai untuk menghentikan kehamilannya.' Buset, gue langsung 'untung aja, untung aja'. Wah stres banget," ungkap Ringgo.
Dalam bahasa medis, kondisi terkait tempurung kepala janin belum lengkap bisa saja disebut dengan acrania atau akrania.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Radiology Case Reports, akrania janin (exencephaly) adalah kelainan bawaan yang ditandai dengan tidak adanya tulang tengkorak yang mengelilingi otak janin.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kondisi ini hanya terjadi pada tempurung kepala saja, tidak pada tulang janin bagian lainnya.
Akrania janin dapat didiagnosis mulai 11 minggu ke depan.
Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Resmi Turun, Kelebihan Iuran pada 3 Bulan Ini Tak Akan Dikembalikan
Pada usia kehamilan 11-14 minggu, mayoritas pembentukan tulang berada pada aspek lateral tulang frontal (tempurung depan) dan tulang parietal (tempurung atas) yang lebih rendah.
Oleh karena itu, kesalahan diagnosis dapat terjadi jika hanya pandangan satu sisi janin yang diperoleh.
Akrania umumnya disebabkan oleh faktor genetik dan penyimpangan kromosom.
Baca Juga: Penimbun Masker Kalang Kabut, Jual Rugi Barang Hasil Timbunan hingga Stres Kena Bully Warganet
Walau menyerang tempurung kepala janin, rupanya ada perbedaan antara akrania dengan anencephaly atau anensefali.
Pada janin yang mengalami akrania masih memiliki jaringan otak dan ada kemungkinan tengkorak kepala akan berkembang.
Sementara anensefali, konidisi ini terbilang kronis, pasalnya, anak yang terlahir tidak memiliki jaringan otak, tempurung kepala, bahkan lapisan kulit yang tidak lengkap.
Terlepas dari itu, kini kondisi kehamilan Sabai dan janinnya sudah kembali normal.
Baca Juga: Dapat Perawatan Intensif, Mantan Bassist Dewa 19 Meninggal Dunia Akibat Pendarahan Lambung
Hal ini pun menjadi kabar sangat menggembirakan bagi Ringgo yang sempat melihat sang istri merintih tak karuan.
"Tiba-tiba pas periksa, men aman men," ucapnya.
Berkaca dari pengalaman tersebut, Ringgo mengakui bahwa dirinya semakin mendekatkan diri dengan Tuhan YME.
Baca Juga: Cara Mencukupi Kecukupan Gizi ODP dan PDP Selama Puasa Ramadhan
"Dari sebelumnya, gue akuin saja gue jarang berdoa, tetapi gue rajin berdoa buanget kemarin itu."
"Gue langsung lega kayak akhirnya gue menerima berita gembira dari gue sendiri dan akhirnya menjalani pandemi ini agak lebih ikhlas dikit," ujar Ringgo. (*)
#hadapicorona #berantasstunting