GridHEALTH.id - Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Lembaga Riset Repro Indonesia terkait persepsi publik tentang penanganan wabah Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi di empat wilayah, wilayah DKI Jakarta menduduki urutan ke-2 dengan presentase 47%.
Dalam mengakses informasi perkembangan kasus Covid-19, DKI Jakarta juga menduduki urutan ke-2 dengan presentase 39%.
Melihat hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak ambil diam, dia dengan cepat membagikan strategi baru yang akan dipraktikkannya dalam menangani kasus virus corona (Covid-19) di wilayahnya.
Pada Jumat (1/5/20) malam, Anies menjelaskan tiga strategi tersebut yang meliputi kewajiban menggunakan masker, pembatasan pergerakan penduduk masuk Jakarta, dan distribusi bantuan sosial.
Baca Juga: Update PSBB: 22 April Perpanjangan PSBB, Hari Ini 26 Kelurahan di DKI Jakarta Dapat Bantuan Sembako
Melalui video yang dibagikan di akun sosial media Instagram Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (@dkijakarta), berikut pesan terkait tiga strategi yang disampaikan Anies Baswedan.
Kewajiban menggunakan masker
Gubernur Anies menyampaikan, saat ini sedang dalam proses distribusi sekitar 20 juta masker untuk dibagikan ke seluruh masyarakat Jakarta.
Nantinya, setiap orang akan mendapat dua lembar masker dalam distribusi tersebut.
"Ini diwajibkan digunakan. Ini salah satu alat paling efektif untuk cegah penularan, baik yang membawa Covid-19 tanpa sadar atau Orang Tanpa Gejala (OTG), maupun masyarakat yang tidak punya Covid-19 atau dalam kondisi sehat juga harus pakai," ujar Anies di Pendopo Balai Kota Jakarta, Jumat (1/5/20), dikutip dari Instagram @dkijakarta.
Pergerakan penduduk
Pemprov DKI Jakarta sedang menyusun regulasi untuk membatasi pergerakan orang masuk ke wilayah Jakarta setelah musim lebaran.
Karenanya, Anies meminta warga tertib menaati arahan Presiden RI, warga DKI Jakarta diimbau untuk tidak meninggalkan kediaman saat ini, maupun kembali ke kampung halaman.
Jika masih nekat, maka warga yang akan memasuki wilayah Jakarta nantinya tidak akan bisa dengan mudah masuk, sebab akan diberlakukannya pembatasan yang sangat ketat untuk memasuki wilayah Jakarta.
"Maka, saya sampaikan untuk menaati anjuran itu. Karena, bila Anda pulang, belum tentu bisa kembali ke Jakarta dengan cepat. Kita sedang menyusun regulasi dan akan ada pembatasan sangat ketat untuk masuk ke Jakarta. Maka, saya minta pentingnya untuk tidak meningggalkan Jakarta, termasuk Jabodetabek," terangnya.
Baca Juga: Penjagaan Pelabuhan Merak Kewalahan, Pemudik dari Jakarta Diperbolehkan Menyeberang ke Sumatera
Bantuan sosial
Saat ini, bantuan sosial (bansos) yang dibagikan di wilayah DKI Jakarta merupakan proses distribusi tahap pertama oleh Kementerian Sosial.
Sedangkan, distribusi bansos tahap kedua dari Pemprov DKI Jakarta, ditargetkan akan menjangkau lebih banyak penduduk dan akan dilakukan pada sepekan serta 10 hari sebelum lebaran.
Gubernur Anies menyebut, sebanyak 98,4% bansos terdistribusi pada keluarga yang tepat, kendati terdapat kekurangan dalam pelaksanaan tahap pertama, yakni sebanyak 1,6% tidak tepat sasaran.
Baca Juga: Sempat Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Pemudik dari Jakarta Ini Meninggal Dunia 12 Jam Kemudian
"98,4% yang terdistribusi pada keluarga yg tepat. Itu langkah yang harus kita apresiasi karena tidak mudah. Yang 1,6% jadi bahan untuk koreksi." ungkapnya.
"Ke depan, jumlahnya akan lebih banyak karena kita kumpulkan segmen-segmen yang kemarin tidak termasuk keluarga miskin tapi termasuk membutuhkan. Angkanya akan mengalami peningkatan sangat besar, jauh di atas 1,2 juta orang yang difasilitasi kemarin," tambah Anies.
Dengan adanya distribusi bansos ini, Anies berharap, masyarakat dapat melewati masa PSBB dan pandemi Covid-19 dengan baik.
Selama pandemi Covid-19 ini berlangsung, masyarakat juga diimbau untuk disiplin menaati peraturan selama PSBB diberlakukan. Hal ini dilakukan semata untuk melindungi seluruh masyarakat di Jakarta.
"Jadi, kita berharap ke seluruh keluarga lebih serius sampai tuntas PSBB ini. Makin disiplin kita, makin cepat selesai. Makin tidak disiplin, makin lama ini selesainya.
Bersabar bukan hal yang mudah, tapi bila ini tidak dilakukan maka potensi masalah yang muncul akan lebih besar." papar dia.
Baca Juga: Jakarta Terapkan PSBB Mulai 10 April, Ini Daftar yang Boleh Dilakukan dan Dilarang
"InsyaAllah, kalau mata pencaharian hilang, kita bisa siapkan bansos. Tapi, kalau sakit dan meninggal (karena COVID-19), tidak bisa digantikan. Kita harus sadar betapa pentingnya melewati masa sulit ini," pungkas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona