Find Us On Social Media :

Akibat Acara Makan Bersama, Satu Keluarga Di Parepare Positif Covid-19, Warga Satu Komplek Harus Dikarantina

Makan bersama saat pandemi virus corona, satu keluarga di Parepare kena batunya.

GridHEALTH.id - Bukannya menjaga jarak atau physical distancing selama pandemi virus corona (Covid-19), satu keluarga di Parepare, Sulawesi Selatan justru menggelar acara makan bersama.

Akibatnya setelah dilakukan pemeriksaan satu keluarga tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Dilansir dari TribunTimur, kejadian ini bermula ketika salah satu anggota keluarga yang menggelar acara makan bersama itu ternyata positif Covid-19.

Menurut Sekretaris Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19, Iwan Asaad,meski mereka satu keluarga, tapi mereka tidak satu rumah.

Dari 7 orang yang hadir, 5 orang tinggal di Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki. Sedangkan dua orang lainnya di Kelurahan Ujung Bulu, Kecamatan Ujung, Parepare.

Baca Juga: Bak Lingkaran Setan, Covid-19 Ternyata Mampu Bongkar Perselingkuhan sampai ke Akarnya

Baca Juga: Tidak Semua Pasien Corona Dirawat di Rumah Sakit, Ini Kriterianya

Ketujuh orang tersebut kini ditangani di rumah sakit yang berbeda. Sebanyak 6 orang dirawat di RSUD Andi Makkasau, dan 1 orang di RS Sumantri Parepare.

Akibat kasus ini, warga di Perumahan Lompoe Mas, Kota Parepare, tempat mereka menggelar acara bersama, terpaksa harus menjalani karantina selama 14 hari.

Baca Juga: Belum Usai Masalah Covid-19, Amerika Kini Diancam Serangan Koloni Lebah Pembunuh

Wali Kota Parepare Taufan Pawe mengimbau warga mewaspadai penyebaran virus corona. Salah satunya dengan tidak mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak orang.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak melakukan perkumpulan dan membuat keramaian, karena pasien positif di Parepare adalah transmisi lokal alias sesama warga Kota Parepare," katanya, Minggu (3/5/2020).

Baca Juga: Mobil Sport 10 M Tabrak Pohon Palem hingga Pelaku Alami Luka, Polisi Ungkap Banyak Kendaraan Manfaatkan Masa PSBB untuk Kebut-kebutan

Melihat kejadian ini, tentu perlu dipahami penerapan menjaga jarak atau physical distancing oleh pemerintah Indonesia bukan tanpa alasan.

Pasalnya keramaian atau kerumunan orang membuat risiko penyebaran virus corona semakin tinggi.

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus corona antar manusia sering terjadi dalam kontak dekat, yakni sekitar 1,8 meter.

Baca Juga: Kasus Corona Pabrik Sampoerna Picu Perang Panas Khofifah dan Risma

Penyebaran dari orang ke orang ini terjadi terutama melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan dari air liur ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Tetesan ini dapat mendarat di mulut atau hidung orang-orang yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru.

Untuk itu, sudah sepatutnya kita mentaati larangan untuk berkumpul dan berkerumun ini. Hal ini tak lain untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran virus corona yang semakin meluas.(*)

Baca Juga: WHO Perluas Definisi Kematian, Meski Berstatus Suspek Tetap Dianggap Korban Covid-19, Jumlah yang Tewas di Indonesia Bisa Berubah

 #berantasstunting #hadapicorona