Find Us On Social Media :

Stop Diskriminasi Tenaga Medis, Sebab Ini yang Selalu Mereka Lakukan di Rumah Sakit

Tenaga medis bukanlah sosok yang harus ditakuti dan dikucilkan.

GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu sempat diberitakan para tenaga medis yang mendapat perlakuan diskriminatif yang mana diusir dari lingkungan tempat tinggalnya.

Tenaga medis tersebut diusir lantaran ditakutkan menularkan virus corona atau Covid-19. Mereka diketahui para perawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur.

Baca Juga: Kembali Terjadi Kekerasan Terhadap Tenaga Medis, Dipukul Pasiennya Sendiri Karena Ingin Pulang

Alhasil, ada yang memilih menginap sementara waktu di rumah sakit karena tak punya tempat pulang.

"Memang saat itu ada yang diminta keluar dari kost-nya. Pagi ini saya sudah dapat informasi valid bahwa mereka sudah dicarikan tempat oleh direktur rumah sakit," jelas Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah, Rabu (25/3/2020), dikutip dari Kompas.

Baca Juga: Tak Hanya Merawat Pasien Covid-19, Perawat dari Magelang Ini Berikan Seluruh Gajinya untuk Warga Terdampak Wabah

Hal ini bukan hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di Surakarta, Jawa Tengah.

Sebanyak tiga orang perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Surakarta diusir dari tempat indekos mereka di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Peristiwa pengusiran tersebut bahkan sempat terekam dalam video yang diunggah di akun resmi Instagram RSUD Bung Karno, Senin (27/4/20).

Para perawat tersebut dijemput menggunakan ambulan VIP dari kos mereka dan kini tinggal di rumah sakit tempat mereka bekerja, yakni RSUD Bung Karno.

Baca Juga: Dahulu Dikucilkan dan Ditolak, Kini Perawat Sembuh Covid-19 Disambut Meriah oleh Warga

Kejadian seperti ini tentu membuat berbagai pihak miris. Sebabnya, perawat sama halnya seperti dokter yang telah berjuang, bertaruh nyawa untuk menolong para pasien, terutama pasien yang terpapar virus corona (Covid-19).

Namun, ternyata masih ada yang tidak menghargai jerih payah mereka lantaran takut tertular.

Baca Juga: Pasien RSD Covid-19 Wisma Atlet Gigit Tenaga Medis yang Merawatnya, Akhirnya Perawat Terinfeksi Menjadi PDP

Menanggapi peristiwa ini, sosok yang dikenal sebagai relawan pejuang virus corona, dokter Tirta Mandira Hudhi menyebut, keberadaan tenaga medis tidak seharusnya didiskriminasi. 

"Tenaga medis itu nggak boleh ditolak, tenaga medis memang merawat Covid, tapi mereka pake APD. Mereka itu mau copot APD cuci tangan." ujar dr. Tirta dikutip dari video viralnya.

Menurut dokter Tirta, orang yang menolak dan mengucilkan tenaga medis merupakan hal tercela. Dia pun mencontohkan hal sebaliknya yang terjadi di negara tirai bambu.

"Di China, orang tenaga medis masuk rumah dikasih bunga, dikasih surat. Di sini pasti ada curhat tiap hari dokter nangis karena dikucilkan di lingkungannya, diusir dari kosan" kata dia.

Baca Juga: Lagi-lagi, 3 Dokter dan 18 Perawat Jalani Isolasi Mandiri Akibat Pasien yang Tak Jujur

Dokter Tirta menjelaskan, tenaga medis bukanlah orang yang seharusnya dihindari dan ditakutkan, sebab mereka selalu melakukan tes secara berkala.

"Mereka ini status dokterODP, mereka sering ada riwayat kontak dengan pasien positif tapi tidak bergejala dan mereka juga ditest rapid tiap hari" jelas dia.

Baca Juga: Curhat Pilu Perawat yang Bertugas Cabut Ventilator, 'Aku Bagaikan Malaikat Pencabut Nyawa'

"Tiap tujuh hari mereka itu tes rapid, kalo sudah positif dia di rumahkan" tambahnya.

Dia pun membeberkan perihal sistem tugas yang dilaksanakan tenaga medis di rumah sakit semasa menangani kasus Covid-19.

"Sistem jaganya tenaga medis itu 14 hari off, 14 hari on. Jadi 14 hari jaga, 14 hari turun. Jadi mereka itu bukan orang yang 'aib'," tegasnya.

Baca Juga: Cara Melepas Kangen Perawat Pasien Covid-19 dengan 2 Balitanya, Sudah 4 Minggu tak Bertemu Sejak Dirinya Bertugas

Dengan demikian, dokter Tirta mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak lagi takut dan mendeskriminasi tenaga medis.

"So, buat temen-temen semua, tenaga medis itu masuknya ODP tapi bukan dijauhin, karena mereka juga cek tiap hari, kalo ada gejala PDP di swab negatif sampai mereka negatif, mereka dirumahkan kalo mereka udah ada gejala." kata dia.

Baca Juga: Bayi Mungil Ini Selamat dari Infeksi, Padahal Ibunya Seorang Perawat Meninggal karena Covid-19 Saat Mengandungnya

"Dan mereka itu dokter, mereka tau mereka gak bisa nularin orang mereka harus jaga diri mereka sendiri. Bukan berarti mereka butuh support, kita itu butuh support." tambahnya.(*) 

 #berantasstunting #hadapicorona