Obat corona Remdesivir buatan Amerika Serikat
Melansir laman WebMD, Dr. Aaron Glatt, ketua kedokteran dan ahli epidemiologi rumah sakit dengan Gunung Sinai South Nassau di Oceanside mengatakan, hal tersebut dikarenakan tim peneliti dari China hanya mendaftarkan setengah dari pasien yang diperlukan untuk memiliki hasil studi yang kuat.
"Akan sangat bagus jika mereka melihat bukti bahwa itu berhasil, bahkan dalam sejumlah kecil pasien yang mereka pelajari," kata Glatt.
"Ini bukan hasil yang sangat menggembirakan, tetapi tidak mungkin untuk mengatakan obat itu tidak bekerja," ujarnya.
Hasil awal yang dilaporkan pada hari Rabu oleh Gilead didasarkan pada fase awal uji coba klinis yang melibatkan 397 pasien Covid-19 parah yang ditugaskan untuk menerima Remdesivir 5 atau 10 hari.
Setidaknya setengah dari pasien membaik setelah 5 hari mengonsumsi obat tersebut, dan lebih dari setengahnya dikeluarkan dari rumah sakit dalam waktu 2 minggu.
Lebih dari 64% dari pasien yang menerima kursus perawatan yang lebih pendek dipulangkan, dibandingkan dengan 54% dari kelompok yang dirawat selama 10 hari.