GridHEALTH.id - Pandemi Covid-19 membuat proses tatap muka antara dokter dan pasien semakin terbatas. Kunjungan ke rumah sakit dibatasi mengingat rumah sakit juga bisa menjadi tempat penularan yang potensial menjadi infeksi (nakosominal).
Hal ini juga ikut berdampak pada program bayi tabung. Proses ini memerlukan serangkaian tahapan agar berhasil mencapai kehamilan dan kelahiran yang sehat.
Pandemi Covid-19 membuat proses tersebut terhambat lantaran tatap muka antara dokter dan calon orangtua semakin terbatas
Program bayi tabung merupakan usaha alternatif untuk mendapatkan kehamilan, bagi pasangan yang kesulitan memperoleh buah hati. Program bayi tabung dilakukan dengan pembuahan di luar rahim ibu atau in vitro fertilization (IVF).
Salah satu klinik penyedia layanan bayi tabung, Morula Indonesia memodifikasi program agar masih bisa berjalan selama pandemi Covid-19. Program IVF tetap dapat dilakukan dengan prosedur yang ketat.
"Paket IVF selama fase pandemik dilakukan pada kasus selektif saja," terang Presiden Direktur Morula Indonesia dokter spesialis kandungan Ivan Sini dalam konferensi pers online, Kamis (16/4).
Baca Juga: Punya Koleksi Puluhan Cincin, Jangan Sekali-kali Dipakai Saat Pandemi Virus Corona, Ini Alasannya
Kasus selektif berarti, calon orangtua mesti melalui screening ketat berupa pengecekan suhu tubuh dan gejala yang muncul. Calon orangtua juga mesti mengikuti rapid test Covid-19 atau Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk membuktikan tidak terinfeksi virus corona.