Baca Juga: Minum Air Dingin Saat Buka Puasa Membantu Perut Mencerna Makanan Lebih Baik
"Kami masih mengumpulkan bukti untuk mendukung teori bahwa partikel itu berasal dari sel virus mati," ujar Direktur KCDC Jeong Eun-kyeong seperti dilansir Reuters.
Hanya, Jeong bilang, pasien yang kembali positif setelah pulih dari Covid-19 tampaknya tidak menular.
"KCDC belum menemukan satu kasus pun pasien seperti itu telah menularkan virus corona ke orang lain," kata Jeong.
Saat menyelidiki orang yang tampaknya mengalami kekambuhan gejala setelah pulih dari Covid-19, KCDC mengambil kultur virus, sebuah proses yang membutuhkan lebih dari dua minggu sebelum hasil yang bisa diandalkan keluar.
Baca Juga: Rahasia Allah SWT Diungkap Dokter, Mengapa Pandemi Covid-19 ada di Bulan Ramadan Terjawab
Tes kultur virus terhadap 29 pasien sembuh tapi positif kembali sudah keluar pada Rabu (6/5) lalu, dan hasilnya negatif.
"Virus (corona) dalam kasus kambuh memiliki sedikit atau tidak ada infeksi," ujar Jeong.
Oh Myoung-don, dokter di Rumahsakit Universitas Nasional Seoul yang memimpin panel para ahli yang menyelidiki kasus tersebut, mengatakan, tidak seperti virus hepatitis B atau HIV, virus corona tidak menyusup ke dalam inti sel inang.
"Itu berarti, tidak menyebabkan infeksi kronis dan kemungkinan mengaktifkannya kembali sangat rendah," katanya pekan lalu.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Penelitian: Pasien sembuh corona kambuh lagi, arahnya positif palsu"