Find Us On Social Media :

Update Covid-19; Ditemukan Fakta Baru, Positif Palsu pada Ratusan Pasien di Korea Selatan

Positif palsu adalah jika pasien positiv Covid-19 sembuh, pas di tes kembali positif.

GridHEALTH.id - Positif Palsu, itulah yang terjadi saat pasien positif Covid-19 sembuh dan pulih, tapi saat tes kembali dinyatakan positif Covid-19.

Kondisi positif palsu tersebut, awalnya sempat membuat banyak pihak di Korea Selatan (Korsel) ketar ketir.

Bagaimana tidak, setelah ada pasien positif Covid-19 sembuh, lalu dinyatakan positif lagi, banyak yang mengatakan adanya virus corona baru bahkan pandemi virus baru.

Baca Juga: Berkah Pandemi Covid-19 Bagi Dua Insan Manusia Asal Kirgiztan dan Lampung

Kejadian pasien positif Covid-19 sembuh dan di tes kembali hasilnya positif, terjadi April kemarin.

Tenaga kesehatan Korsel mendapati ratusan pasien yang telah sembuh dari Covid-19 kemudian positif lagi.

Ini menjadi kekhawatiran karena berpotensi mempersulit upaya untuk mencabut pembatasan karantina dan menghasilkan vaksin.

Namun, berminggu-minggu penelitian, Korea Selatan bisa cukup lega.

Baca Juga: Konser Di Paris Batal, Madonna Akui Dirinya Terinfeksi Virus Corona

Baca Juga: Terapi Plasma Konvalesen Pengobatan Klasik Modern Harapan Kesembuhan Instan Pasien Covid-19, Ini Syaratnya

Mereka mengatakan hasil tes tersebut sepertinya 'positif palsu'.

Positif palsu maksudnya adalah hasil tes positif yang disebabkan oleh virus yang tertinggal tetapi kemungkinan tidak menular.

Korea Selatan pada Rabu (6/5) melaporkan lebih dari 350 kasus pasien yang sudah sembuh kemudian positif terjangkit virus corona lagi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).

Karena semakin banyak orang Korea yang tak lagi menjalani pengobatan Covid-19, otoritas kesehatan menemukan tren yang mengganggu.

Baca Juga: Kabar Baik, Progam Bayi Tabung di Masa Pandemi Covid-19 Tetap Bisa Dilakukan, Asal Calon Orangtua Rela Lakukan Ini

Baca Juga: Berdamai dengan Virus Covid-19 ala Jokowi, Presiden Sudah Mempersilahkan Masyarakat Beraktivitas

Banyak pasien yang sembuh setelah menjalani tes ulang hasilnya positif.

Sementara para pejabat mengkaji beberapa penjelasan termasuk infeksi ulang pasien atau reaktivasi virus, sebuah panel ahli yang pemerintah bentuk pekan lalu menyimpulkan, yang paling mungkin adalah tes tersebut "positif palsu".

Korea Selatan menggunakan tes reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR), yang mendeteksi materi genetik virus corona.

Proses RT-PCR bisa dengan cepat menunjukkan hasil dan dianggap sebagai cara paling akurat untuk mengetahui, apakah pasien terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Usai Asyik Bercinta Dengan Istri Sirinya, Pria Ini Langsung Kelimpungan Stress Karena Covid-19

Baca Juga: Budi Karya Sumadi Bisa Sembuh Dari Covid-19 Berkat Hal Menakjubkan Ini, Bukan Vaksin Atau Obat

Tapi, Seol Dai-wu, pakar dalam pengembangan vaksin di Universitas Chung-Ang, Seoul, mengatakan, dalam beberapa kasus, tes tersebut bisa mendeteksi partikel virus yang lama, yang mungkin tidak lagi menjadi ancaman signifikan bagi pasien atau orang lain.

Tidak menular

"Mesin RT-PCR sendiri tidak bisa membedakan partikel virus yang menular versus partikel virus yang tidak menular, karena tes ini hanya mendeteksi komponen virus apa pun," kata Seol seperti dikutip Reuters.

Senada, KCDC menyatakan, apa yang disebut sebagai hasil "positif palsu" kemungkinan berada di balik kasus pasien yang pulih yang dinyatakan positif lagi.

Baca Juga: Bulan Puasa Waktu yang Tepat Kontrol Hipertensi, Ikuti Pola Makan DASH

Baca Juga: Minum Air Dingin Saat Buka Puasa Membantu Perut Mencerna Makanan Lebih Baik

"Kami masih mengumpulkan bukti untuk mendukung teori bahwa partikel itu berasal dari sel virus mati," ujar Direktur KCDC Jeong Eun-kyeong seperti dilansir Reuters.

Hanya, Jeong bilang, pasien yang kembali positif setelah pulih dari Covid-19 tampaknya tidak menular.

"KCDC belum menemukan satu kasus pun pasien seperti itu telah menularkan virus corona ke orang lain," kata Jeong.

Saat menyelidiki orang yang tampaknya mengalami kekambuhan gejala setelah pulih dari Covid-19, KCDC mengambil kultur virus, sebuah proses yang membutuhkan lebih dari dua minggu sebelum hasil yang bisa diandalkan keluar.

Baca Juga: Rahasia Allah SWT Diungkap Dokter, Mengapa Pandemi Covid-19 ada di Bulan Ramadan Terjawab

Tes kultur virus terhadap 29 pasien sembuh tapi positif kembali sudah keluar pada Rabu (6/5) lalu, dan hasilnya negatif.

"Virus (corona) dalam kasus kambuh memiliki sedikit atau tidak ada infeksi," ujar Jeong.

Oh Myoung-don, dokter di Rumahsakit Universitas Nasional Seoul yang memimpin panel para ahli yang menyelidiki kasus tersebut, mengatakan, tidak seperti virus hepatitis B atau HIV, virus corona tidak menyusup ke dalam inti sel inang.

"Itu berarti, tidak menyebabkan infeksi kronis dan kemungkinan mengaktifkannya kembali sangat rendah," katanya pekan lalu.(*)

Baca Juga: Fakta Video Viral Suami Siram Air Keras ke Wajah Istrinya, Menurut Polisi Air Accu, Ini yang Terjadi pada Wajah

#berantasstunting

#hadapicorona

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Penelitian: Pasien sembuh corona kambuh lagi, arahnya positif palsu"