Find Us On Social Media :

Usai Pabrik Rokok Sampoerna, Kini Pasar di Surabaya Ditutup Setelah Sepasang Suami Istri Pedagang Ayam Meningga Akibat Covid-19

[Ilustrasi] pedagang ayam di pasar Surabaya

GridHEALTH.id - Pasar Simo dan Simo Gunung, Surabaya kini resmi ditutup setelah 2 orang pedagang ayam meninggal dunia akibat positif terinfeksi virus corona (Covid-19).

Surat edaran SU-950/01/V/2020 terkait penutupan pasar tersebut keluar pada Rabu (6/5) lalu.

Baca Juga: Rokok Produk Sampoerna Tercemar Covid-19, Sudah Dikarantina 5 Hari Sebelum Dipasarkan, Tapi Ini Kata Profesor

Dalam surat tersebut menyatakan, Pasar Simo dan Simo Gunung ditutup selama 14 hari (hingga 20 Mei).

Sebelumnya 2 orang pedagang ayam yang merupakan pasangan suami istri ini meninggal dunia secara berturut-turut.

Baca Juga: Bukan Gelombang Kedua Virus Corona, Kemenkes Peringatkan Kebakaran Hutan dan Lahan saat Musim Kemarau Dapat Perburuk Covid-19

Menurut penuturan pedagang di pasar tersebut, pasangan suami istri yang berjualan ayam tersebut meninggal 2 minggu lalu.

Pedagang lain mengira bahwa keduanya meninggal akibat riwayat penyakit jantung dan diabetes.

Namun setelah ditindaklanjutii lebih jauh, suami istri tutup usia karena positif Covid-19. 

Melihat penutupan pasar tersebut mengingatkan kasus pabrik rokok Sampoerna di Jawa Timur yang juga ditutup paksa akibat ada beberapa karyawan positif Covid-19 bahkan meninggal dunia.

Baca Juga: BIlik Disinfektan di Arab Saudi Canggih Banget, Karenanya Raja Salman Izinkan Salat Tarawih di Masjid

Melansir Kompas.com, berdasarkan hasil tes swab gelombang pertama, dari 46 orang yang dites swab, 34 orang di antaranya dinyatakan positif Covid-19.

Sementara pada gelombang kedua, dari 54 orang yang dilakukan tes swab polymerase chain reaction (PCR), hasilnya 29 orang terkonfirmasi positif Covid-19. 

Jadi dari kedua gelombang tes tersebut, total ada 63 pegawai Sampoerna positif Covid-19.

Baca Juga: Kabar Gembira Pandemi Covid-19; Mal, Sekolah, dan Pasar di Indonesia Segera Dibuka Kembali

Sementara itu, di tengah polemik pabrik rokok Sampoerna dan penutupan pasar di Surabaya tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai Pemkot Surabaya yang dinilai lelet dan lamban dalam menangani kasus virus corona.

"Mungkin tidak detil informasinya. Jika laporannya detil mungkin akan melalukan respons cepat," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, seperti dilansir dari Tribunnews, Jumat (1/5/2020) malam.

Menurut Khofifah, respon cepat dalam kondisi seperti ini sangat dibutuhkan, sebab akan membantu mencegah laju infeksi virus corona (Covid-19) yang semakin meluas.

Baca Juga: Gamang dengan Penemuan Vaksin Virus Corona, Ahli di Dunia Sepakat Membuat Skenario Terburuk untuk Keselamatan Manusia

Pemerintah Surabaya yg di komandoi Risma, melalui Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser, membantah Khofifah.

Fikser mengatakan, pemkot Surabaya tak pernah main-main dalam menangani pandemi Covid-19, termasuk kasus di pabrik Sampoerna.

Bahkan, saat menerima laporan adanya dua karyawan meninggal, Pemkot Surabaya mengaku yang mendorong perusahaan Sampoerna untuk segera melakukan rapid test secara masif.

"Pemerintah Kota tidak pernah terlambat, Ibu Gubenur (Jawa Timur) tidak benar. Awal mulanya pada tanggal 2 April yang bersangkutan itu sakit dan berobat ke klinik perusahaan," kata Fikser, dikutip dari Tribunnews, Sabtu (2/5/20).

Baca Juga: Moda Transportasi Kembali Beroperasi, 11 Orang Dinyatakan Positif Covid-19 saat Mendarat di Bandara Soekarno Hatta

"Begitu kami ketahui, tanggal 16 April Dinkes memanggil perusahaan Sampoerna. Jadi, bukan perusahan yang melapor, tapi kami yang memanggil. Kami yang menemukan. Monggo (silahkan) bisa tanya ke Sampoerna," tambah dia.

Baca Juga: Percayalah Wanita ini Sudah 70 Tahun! Tapi Bentuk Badannya Body Goals Banget, Bebas Keriput

Senada dengan Fikser, Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita, juga tak setuju dengan pernyataan Gubernur Jawa Timur. (*)

#hadapicorona #berantasstunting