Baca Juga: Jemput Santri Positif Covid-19, Bupati Madiun Dituding Menyakiti dan Zalim
Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, lamban untuk melakukan tes, setelah dilaporkan hanya melakukan beberapa ratus awal bulan ini.
Sementara kasus terdeteksi sepanjang Februari di sebagian besar negara di Asia Tenggara, baru pada tanggal 2 Maret negara yang berpenduduk 264 juta orang mengonfirmasi infeksi pertamanya.
Sebuah penelitian oleh Universitas Harvard, yang menganalisis lalu lintas udara dari Wuhan, kota Cina di mana wabah dimulai, telah menimbulkan pertanyaan tentang kurangnya kasus di negara itu sebelumnya.
Menteri kesehatan menanggapi pada saat itu dengan menggambarkan analisis sebagai "menghina" dan menyatakan negara itu dalam siaga tinggi.
Presiden sejak itu mengakui perlunya pengujian massal, yang sedang digenjot di bidang-bidang prioritas. Sejauh ini 2.863 telah diuji.
Pada hari Senin, diperkirakan oleh para akademisi di London School of Hygiene & Tropical Medicine bahwa hanya 2% dari infeksi coronavirus di Indonesia telah dilaporkan.
Baca Juga: Bahaya Sering Makan Daging Merah, Tingkatkan Risiko Kematian seperti Aktor Henky Solaiman