Find Us On Social Media :

Demi Baju Lebaran, Warga Rela Berdesakan di Zona Merah Covid-19 di Tanah Abang

Jalan menuju Pasar Tanah Abang

GridHEALTH.id - Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat yang terkena sebagai pusat perbelanjaan kini ditetapkan sebagai zona merah Covid-19.

Angka kasus positif virus corona di Kecamatan Tanah Abang merupakan salah satu yang tertinggi di Provinsi DKI Jakarta.

Baca Juga: Jumlah Dokter di Indonesia Paling Sedikit di Dunia, Para Tenaga Medis Geram Lihat Warga Belanja Baju Lebaran di Mal: 'Indonesia Terserahk'

Berdasarkan data dari situs corona.jakarta.go.id, jumlah pasien positif Covid-19 di Tanah Abang sebanyak 305 orang hingga Rabu (20/5).

Walau jumlah tersebut tergolong tinggi, namun tak menyurutkan langkah para warga untuk berdesakan membeli baju lebaran.

Baca Juga: Riset LIPI : 78% Karyawan Tetap Produktif Selama Work From Home Berlangsung, Ini Tips Agar Tetap Produktif

Seperti yang belum lama ini ramai di media sosial yang memperlihatkan Kawasan Pasar Tanah Abang kembali diramaikan sejumlah pedagang pakaian dan pengunjung menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H.

Meskipun gedung pusat perbelanjaan itu masih ditutup akibat pandemi Covid-19, para pedagang itu beramai-ramai membuka lapak di trotoar kawasan Pasar Tanah Abang.

Mereka tersebar di sepanjang Jalan Jati Baru hingga area Gedung Blok G, dekat jembatan penyeberangan multiguna Tanah Abang.

Baca Juga: Ingin Masuk Era New Normal? Kemampuan Tes Covid-19 Indonesia Paling Buruk, Tenaga Medis pun Gamang

Bahkan antrean masuk Pasar Tanah Abang pun sudah mengular mulai dari Stasiun Tanah Abang.

Alhasil, kerumunan masyarakat tak terhindarkan pada saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih berlaku di Jakarta.

Camat Tanah Abang Yassin Passaribu menjelaskan bahwa pedagang yang diam-diam beroperasi di pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara itu sudah terlihat sejak pertengahan pekan lalu.

Baca Juga: Perawat Ari Puspitasari 2 Kali Tes Negatif Virus Corona Sebelum Akhirnya Dinyatakan Positif Lalu Meninggal

Namun, semakin hari jumlah pedagang terus bertambah, bahkan terang-terangan berjualan tanpa menghiraukan larangan berjualan pasa masa PSBB.

"Pemantauan kita memang beberapa hari belakangan ada pedagang yang coba-coba berjualan, tapi tidak seramai sekarang. Ini sepertinya kompak banget mereka,” ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (17/5/2020).

Menurutnya, jumlah penjual ini semakin bertambah setelah melihat kerumunan pembeli yang masih saja menyerbu Pasar Tanah Abang.

"Sebenarnya pembeli yang datang itu penyebabnya. Kalau tidak ada pembeli, para pedagang juga sepi. Sekarang pembeli berdatangan, ya pedagang pada buka," ungkap Yassin. 

Baca Juga: Achmad Yurianto Geram Ucapannya Dipelintir: 'Berita Kok Enggak Sejalan dengan yang Saya Sampaikan'

Ia mengatakan, para pedagang membuka lapak jualannya di atas trotoar kawasan Pasar Tanah Abang sekitar pukul 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.

Bahkan sebagian besar pedagang dan pembeli di kawasan tersebut berasal dari luar Jakarta.

"Itu tadi yang pedagang dan yang belanja di Tanah Abang hampir 80% warga luar DKI. Pembeli rata-rata berasal dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi," ucap Yassin.

Alhasil, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akhirnya kembali menindak tegas para pedagangyang melanggar PSBB yaitu berjualan yang menimbulkan kerumunan dan tidak memakai masker.

Baca Juga: Puasa Lebih dari 15 Jam, Para Tenaga Medis Acungkan Jempol dan Bersyukur Bisa Buka Puasa Jam 7 Malam Lewat

Padahal hari Selasa kemarin (19/5/2020), Satpol PP sudah merazia sejumlah pedagang yang membandel berjualan. (*)

#hadapicorona #berantasstunting