GridHEALTH.id - Perawat Pasien Covid-19 Satu ini Dihukum Karena Penampilannya Saat Bertugas, APD-nya Transparan dan Menggoda Iman.
Ya, karena penampilannya yang menggoda, perawat wanita satu ini akhirnya kena hukuman telak.
Dirinya kena skors, akibat penampilannya saat merawat pasien Covid-19.
Pengakuan si prawat wanita cantik ini, dirinya tidak ada maksud apa-apa dengan penampilannya selama merawat pasien Covid-19 di rumah sakit.
Dirinya mengaku, melansir Intisari.id (20 Mei 2020) hanya ingin sebuah hal yang praktis selama menggunakan APD untuk melindungi dirinya dari paparan infeksi virus corona.
Tapi apa mau dikata, walau tujuannya seperti itu, kondisi APD transparannya dan penampilannya saat mengenaka hazmat tetap membuatnya dijatuhi hukuman.
Kejadian ini terjadi di Rusia, yang per Selasa (19/5/2020) memiliki total 299.941 kasus positif Covid-19, dengan jumlah kematian resmi mencapai 2.837.
Banyak ahli percaya statistik Rusia tersebut jauh lebih kecil dibandingkan data yang sebenarnya.
Baca Juga: Demi Baju Lebaran, Warga Rela Berdesakan di Zona Merah Covid-19 di Tanah Abang
Namun, di tengah pandemi tersebut, sebuah kota bernama Tula yang memiliki 2.637 kasus positif, dengan 19 kematian membuat heboh hampir seantero negeri Beruang Merah tersebut.
Bahkan ada yang menganggapnya sebagai sebuah 'oase' di tengah 'gersangnya' kehidupan masyarakat di tengah pandemi corona.
Bagaimana tidak, di kota tersebut ada seorang perawat yang merawat pasien Covid-19 di rumah sakit yang menjadi pusat perhatian seantero Rusia.
Apa yang dilakukan perawat wanita tersebut menimbulkan reaksi positif di kalangan para pasien di Rumah Sakit Klinik Regional Tula, tempat sang perawat bekerja.
Seorang pasien mengatakan tidak ada keberatan dari para pria di bangsal.
Hanya sebagian yang mengakui adanya "rasa malu".
Bahkan, saking menjadi buah bibir perawat tersebut mendapat selamat dari seorang pembaca koran lokal Tula News.
Juga mendapat reaksi mendukung dari banyak pria Rusia.
Mereka menganggap penampilan si perawat tidak merugikan dan membuat pasien meninggal.
Walau memang dia berpenampilan sangat seksi.
Baca Juga: Ada Rencana Kelas Standar, BPJS Wacanakan Tak Ada Lagi Kelas 1 Hingga Kelas 3
"Setidaknya seseorang memiliki selera humor dalam kondisi yang amat suram seperti saat ini," kata Sergey Ratnikov.
"Kenapa ditegur?" tanya Albert Kuzminov.
Marina Astakhova memposting: "Bagus sekali, ia membangkitkan suasana hati para pasien."
Sementara Valery Kapnin menulis: “Mengapa menghukum perawat, Anda justru perlu menghadiahinya. Melihat pakaian ini, tidak akan membuat seseorang mati."
Pendukung lainnya berkata: “Semua orang meneriakinya, tetapi tidak ada yang memperhatikan bahwa dia berpakaian seperti ini karena panas.
"Mungkin kamu perlu berteriak pada manajemen ... karena tidak ada AC normal di sini."
Lalu, sebenarnya pakaian seperti apa yang dikenakan oleh sang perawat sehingga membuat heboh?
Baca Juga: Ingin Masuk Era New Normal? Kemampuan Tes Covid-19 Indonesia Paling Buruk, Tenaga Medis pun Gamang
Sebenarnya lebih tepat untuk menyebut bahwa perawat tersebut nyaris tidak mengenakan pakaian di balik APD transparan yang dikenakannya, saat berada di bangsal pasien Covid-19.
Perawat Rusia yang tidak disebutkan namanya itu memang bekerja di bangsal Covid-19, hanya merawat pasien pria, sebuah rumah sakit di Tula.
Foto dirinya kemudian dengan cepat menjadi viral, karena dia terlihat mengenakan bra putih dan celana dalam saat dia menulis bagan pasien.
Tetapi kepala rumah sakit tidak merasa pilihan perawat tersebut saat bekerja sebagai sebuah hiburan dan menghukum perawat karena "tidak mematuhi persyaratan untuk pakaian medis".
Baca Juga: Baru Sebulan Dibuka, Puluhan Ribu Warga Kota Jilin Di China Terdeteksi Positif Virus Corona
Perawat berusia 20-an yang dianggap "terlalu seksi" tersebut mengaku mengenakan seragam perawatnya di bawah gaun itu.
Dia mengatakan kepada manajernya di Rumah Sakit Klinik Regional Tula bahwa dia tidak menyadari APD yang dia kenakan ketika merawat pasien coronavirus sangat transparan.
Kementerian kesehatan regional melaporkan bahwa "sanksi disiplin diterapkan pada perawat departemen penyakit menular yang melanggar persyaratan (seragam)".
Awalnya para pemimpinnya mengatakan wanita itu mengenakan "pakaian dalam" tetapi kemudian mengklaim bahwa sang perawat mengenakan "pakaian renang" di bawah gaun itu.
Perawat belum berbicara secara terbuka tentang insiden tersebut dan rincian yang tepat dari tindakan disipliner tidak diungkapkan.
Insiden itu terjadi ketika kepala pusat pemantauan Covid-19 Rusia, seorang mantan dokter TV, Alexander Myasnikov, mengejutkan penonton dengan pembicaraannya yang terus terang tentang krisis coronavirus.
"Infeksi bagaimanapun akan mengambil korban," katanya.
"Lagi pula kita semua akan sakit. Mereka yang seharusnya mati akan mati.(*)
#berantasstunting
#Hadapicorona