GridHEALTH.id - Tak bisa dipungkiri, banyak negara di dunia kini yang kalang kabut akibat penyebaran virus corona (Covid-19).
Bahkan negara adidaya seperti Amerika Serikat saja dibuat tak berdaya oleh pandemi virus corona.
Dimana kini mereka menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia melebihi China, tempat virus ini ditemukan pertama kali.
Menurut laporan worldometers.info/coronavirus, hingga Sabtu (23/5/2020) pagi WIB saja Amerika Serikat telah mencatatkan 1.645.094 kasus Covid-19.
Dimana 97.647 pasien diantaranya meninggal dunia, dan sebanyak 1.144.246 masih mendapatkan perawatan.
Terlepas dari itu, tahukah rupanya ada 3 negara Asia yang dianggap berhasil dalam menghadapi wabah Covid-19 ini.
Bahkan ketiga negara tersebut justru berbatasan langsung dengan China.
Baca Juga: Warga DKI Diizinkan Takbiran di Tengah Pandemi Covid-19 Oleh Anies Baswedan juga DMI dan MUI DKI
Ketiga negara tersebut adalah Taiwan, Hong Kong, dan Vietnam.
Diketahui jumlah kasus positif baru di ketiga negara itu semakin mengecil, bahkan mulai menghilang.
Menurut ahli, kunci keberhasilan mereka adalah otoritas negara disanalah yang bisa cepat memutuskan untuk menahan penyebaran virus dengan berbagai cara.
Mereka juga belajar dari pengalaman menangani wabah SARS, sebuah penyakit pernafasan yang mirip Covid-19, dan pernah terjadi sekitar 20 tahun lalu.
Di Taiwan yang punya 24 juta penduduk, kini hanya ada 440 kasus positif covid-19, lalu 395 sedang menjalani pemulihan, dan hanya 7 kematian.
Baca Juga: Viral Tenaga Medis Pingsan hingga APD Harus Digunting, Dehidrasi usai Antar Jemput Pasien Covid-19
Lalu di Hong Kong dengan 7,5 juta penduduk, kasus positif Corona ada 1.055 kasus, dengan 1.024 orang sedang pemulihan, dan hanya 4 kematian saja.
Sementara di Vietnam yang punya 97 juta orang penduduk, ada 320 kasus positif covid-19, 260 orang sedang pemulihan dan tanpa ada kematian sama sekali.
Berikut cara ketiga negara tersebut menekan penyebaran virus Corona:
1. Taiwan
Taiwan menggunakan big data dan teknologi untuk menahan laju penyebaran virus corona.
Teknologi menyatu dengan asuransi kesehatan nasional, database imigrasi dan bea cukai, jadi pihak berwenang bisa identifikasi potensi kasus berdasarkan riwayat perjalanan dan gejala klinis seseorang.
Baca Juga: Bagaimana Covid-19 Merusak Sel Manusia dari Dalam? Agresif dan Menyiksa juga Menyeramkan
Turis wajib mengisi formulir pernyataan kesehatan online sebelum berangkat ke Taiwan.
Jadi saat di kantor imigrasi, turis-turis itu bisa dipisahkan berdasarkan resiko infeksi.
Langkah pemerintah berikutnya adalah menutup perbatasan, melarang ekspor masker wajah dan meningkatkan produksi masker di dalam negeri.
Hebatnya, lewat berbagai langkah itu pemerintah Taiwan bisa menahan laju penularan Corona, dengan sebagian besar bisnis tetap beroperasi normal.
Baca Juga: Melahirkan di Saat Pandemi Covid-19, Sangat Disarankan Melakukan Tes Virus Corona Lebih Dulu
2. Hongkong
Baca Juga: Melahirkan di Saat Pandemi Covid-19, Sangat Disarankan Melakukan Tes Virus Corona Lebih Dulu
Strategi pemerintah Hong Kong adalah melakukan pengujian virus corona yang sangat banyak dan cepat, membuat Hongkong menjadi negara dengan tingkat pengujian tertinggi di Asia, lewat 168.291 pengujian dari 7,5 juta penduduknya.
Pemerintah terbilang cepat dalam mengontrol perbatasan, dengan karantina yang ketat, lalu menutup kantor pemerintah, sekolah dan membatalkan acara skala besar.
Strategi ini lebih ketat lagi saat ada lonjakan kasus bulan Maret, akibat penduduk yang kembali dari luar negeri.
Menurut ahli, Hong Kong berhasil karena masyarakatnya juga sudah aktif memakai masker sejak dini, bahkan sebelum diperintahkan secara resmi.
Akhirnya awal Mei sekolah, pusat kebugaran, bioskop, bar dan pub, sudah dibuka kembali.
Baca Juga: 3 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Mulut dan Gigi Menurut Dokter
3. Vietnam
Ini juga negara yang berbatasan langsung dengan China, dan paling awal memperketat kontrol perbatasan, yaitu sejak bulan Januari.
Pemerintah Vietnam juga menerapkan karantina skala besar, menutup sekolah dan menutup bisnis.
Sistem politik Vietnam sebagai negara satu partai, disebut para ahli sebagai penyokong berhasilnya mereka dalam menekan penyebaran Corona.
Baca Juga: Awas, Virus Corona Sangat Mudah Sekali Menyebar di Toko Baju
Baca Juga: Bagaimana Covid-19 Merusak Sel Manusia dari Dalam? Agresif dan Menyiksa juga Menyeramkan
Dengan sistem politik seperti itu, negara bisa memantau, mengidentifikasi dan mengisolasi kasus-kasus potensial secara efektif.
Dengan demikian, pemerintahnya tak perlu repot melakukan pengujian massal seperti di Korea Selatan dan Singapura.
Vietnam menerapkan lockdown di sebagian wilayah pada 1 April, sehingga semua penduduk harus tinggal di dalam rumah, tidak naik transportasi umum dan membatalkan pertemuan.
Akhirnya Vietnam menjadi negara pertama di negara Asia Tenggara yang mulai melonggarkan pembatasan, yaitu akhir bulan April lalu.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona