Baca Juga: 11 Point Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk Pemerintah yang Akan Akhiri Tanggap Darurat Covid-19
Hal ini menjadi alasan Joey Tobing mendaftarkan gugatan cerai terhadap suaminya ke pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Juli 2013.
"Sumber yang menjadi permasalahan dalam rumah tangga saya adalah kembalinya bang Daniel ke mantan Istrinya. Padahal istrinya yang sah kan saya. itu sama saja dengan berselingkuh, karena status saya dimata agama dan negara masih sah istrinya," ungkap Joey Tobing.
Meski tidak terbuka mengakui tindak kekerasan Daniel terhadap dirinya, namun dugaan itu ditunjukan Joy dengan raut wajahnya.
"Masalah kekerasan dalam rumah tangga gimana yah (sambil tersenyum). Tapi pada intinya bang Daniel itu keras. Yang pasti gak akan ada asap kalau gak ada api. Itu bisa kalian diartikan sendiri," ucap Joey Tobing sambil tersenyum sinis.
Baca Juga: Trend Baru Masyarakat Melawan Virus Covid-19, Memunculkan Antivirus Secara Alami
Untuk diketahui, menurut laman Joyful Heart Foundation, penyebab KDRT ada 4 macam, yaitu:
1. Pengalaman masa kecil
Mungkin saja pelaku kekerasan telah menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga selama masa kanak-kanak dan memahami kekerasan sebagai cara untuk mempertahankan kontrol dalam keluarga.
2. Kehidupan utama berubah
Peningkatan risiko kekerasan dalam rumah tangga dapat terjadi selama perubahan signifikan dalam kehidupan, seperti kehamilan atau penyakit anggota keluarga.
Baca Juga: Keluhkan Minimnya APD, Seorang Dokter Ditangkap Polisi dan Dijebloskan ke Rumah Sakit Jiwa
Pelaku mungkin merasa ditinggalkan atau diabaikan dan terlihat mencari kendali dalam situasi ini.
3. Keadaan ekonomi
Kehilangan pekerjaan, penyitaan perumahan, atau hutang dapat meningkatkan tingkat stres di rumah, yang dapat menyebabkan kekerasan.
Kesulitan keuangan juga dapat membatasi pilihan bagi penyintas untuk mencari keselamatan atau melarikan diri.
4. Ketidakamanan
Korban dapat mencoba untuk meninggalkan hubungan yang menyebabkan pelaku menjadi lebih kasar untuk mempertahankan kontrol.
Pelaku mungkin merasa ditinggalkan atau merasa tidak aman menciptakan risiko yang lebih besar untuk pelecehan bagi korban.
Baca Juga: Virus Corona Mudah Menyebar di Toko Baju, Begini Cara Mencuci Baju Lebaran dengan Benar