Find Us On Social Media :

Surabaya Bisa Jadi Wuhan, Dokter yang 'Curhat' Penanganan Covid-19 Malah Akan Diproses Kode Etik

Warga Surabaya Lakukan Rapid Tes. Surabaya menjadi epicentrum penularan Covid-19 di Jatim akibat lonjakan pasien positif Covid-19.

Joni menjelaskan, Gugas Covid-19 Jatim saat ini sedang fokus untuk menurunkan rate of transmission (tingkat penularan) Covid-19, terutama di Surabaya yang saat ini masih 1,6, di antaranya memastikan penerapan pembatasan sosial berskala besar.

 “Rate of transmission Covid-19 di Surabaya masih 1,6. Artinya, ketika ada 10 orang (positif Covid-19), dalam satu Minggu jadi 16 orang (positif Covid-19),” tandasnya.

Sedangkan untuk menurunkan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian, Joni menjelaskan pihaknya melakukan clinical research mulai penggunaan Avigan, Terapi Plasma Convalescent, ataupun Aspirin.

 

 Joni mengatakan, Menteri Kesehatan telah memerintahkan kepadanya untuk menggunakan obat tertentu seperti pemakaian aspirin. “Semuanya kita coba dengan kaidah kesehatan tertentu,” ujar Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya itu.

Merujuk kasus Covid-19 di Jatim, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus memerintahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk melimpahkan perhatian kepada Provinsi Jatim.

Kondisi di Jatim diperparah dengan keterbatasan kapasitas layanan di rumah sakit rujukan.

Baca Juga: Peneliti Sebut Golongan Darah A Rentan Virus Corona, Golongan Darah O Lebih Kebal

Baca Juga: 6 Tanda Dini Serangan Stroke, Tekanan Darah Tinggi Salah Satunya

 

"Di Jawa terutama, agar dibantu diberikan dukungan penuh untuk Provinsi Jawa Timur. Terutama yang berkaitan dengan kesiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit daruratnya. Pak Menkes juga Ketua Gugus Tugas betul-betul saya minta Jatim menjadi perhatian," jelas Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas, Rabu (27/5), dikutip dari Kompas.com.