Find Us On Social Media :

Surabaya Bisa Jadi Wuhan, Dokter yang 'Curhat' Penanganan Covid-19 Malah Akan Diproses Kode Etik

Warga Surabaya Lakukan Rapid Tes. Surabaya menjadi epicentrum penularan Covid-19 di Jatim akibat lonjakan pasien positif Covid-19.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, telah mengirimkan layanan dan peralatan medis untuk membantu daerah Jatim menekan angka Covid-19 yang terus bertambah. Sejumlah peralatan medis pun dikirimkan seperti dua unit mobile lab BSL-2.

“Tim gugus tugas telah diberangkatkan beberapa hari yang lalu termasuk 2 unit kendaraan, tadi pagi sudah tiba satu unit mobile BSL 2 pada pukul 05.30 dan pada pukul 08.30 hari ini di berangkatkan lagi 1 unit. Sehingga 2 unit mobil nanti akan beroperasi di wilayah Jawa Timur,” jelas dia saat konferensi pers, Rabu (27/5).

Sementara itu, seorang dokter mengaku hanya dikasih makan telur rebus dan wedang jahe saat menangani pasien virus corona. Dokter itu pun membongkar cara penanganan virus corona di Surabaya, Jawa Timur.

Hal itu heboh di media sosial sejak Rabu (27/5/2020) pagi. Hal ini disebabkan oleh akun twitter @cakasana. Akun yang mengaku milik seorang dokter bernama Aditya J. Janottama.

Dalam pengakuan Aditya J. Janottama, dia menyebut Pemkot Surabaya hanya membantu memberikan makan telur rebus dan wedang jahe untuk dokter yang menangani pasien virus corona.

Namun juru bicara RS Royal Surabaya dr. Dewa Nyoman Sutanaya menganggap pernyataan dari Aditya J. Janottama tersebut adalah pendapat pribadi yang bersangkutan tanpa didukung data yang valid.

Baca Juga: Studi : Susu, Yoghurt dan Keju Dapat Mencegah Risiko Munculnya Stroke

Baca Juga: Virusnya Menyebar Begitu Cepat, Ternyata Begini Cara Kerja Covid-19

 

"Pihak Rumah Sakit Royal Surabaya tidak bertanggungjawab terhadap apapun yang menjadi pendapat atau pernyataan pribadi karyawan rumah sakit di media sosial maupun media lainnya," ujarnya, Rabu (27/5/2020), dikutip dari Republika.com