GridHEALTH.id - Penyebaran virus corona (Covid-19) terus saja meluas setiap harinya, bahkan hampir ke berbagai penjuru dunia.
Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan, terlebih sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.
Terkait masalah penyebaran virus corona, baru-baru ini seorang ahli kulit memperingatkan akan bahaya penularan Covid-19 lewat alat make up seperti lipstik, maskara, dan kosmetik lainnya.
Pasalnya alat make up dinilai tak jauh berbeda dengan ponsel, uang, kacamata yang sehari-hari begitu dekat dengan kehidupan dan aktivitas kita.
Produk kosmetik yang sering digunakan seperti eyeliner, maskara, dan lipstik juga kontak langsung dengan mata, hidung, dan area mulut, tempat virus dapat dengan mudah masuk.
Menurut dokter kulit bersertifikat Dr. Adam Mamelak, seperti dilansir HuffPost, saat ini belum ada penelitian yang diterbitkan tentang berapa lama virus dapat hidup di dalam produk kosmetik.
Namun, mengacu pada penelitian yang diterbitkan The New England Journal of Medicine pada April 2020, menunjukan bahwa virus dapat hidup di permukaan plastik hingga 72 jam.
Baca Juga: Kapsul LH Herbal Bisa Mengatasi Covid-19, Hasil Penelitian 3 Ilmuan Ternama China
Baca Juga: Tolak Pembukaan Mal Saat 5 Juni Nanti, YLKI : 'Jangan Gegabah'
Untuk itu, kita harus waspada karena ini dapat menimbulkan masalah bagi banyak produk kosmetik di dalam tas make up.
“Tabung plastik rias, botol, dan compact (wadah riasan) dapat menjadi perhatian khusus karena bisa menjadi sarana penularan virus,” kata Mamelak.
Mengingat virus ini dapat hidup di wadah plastik dan logam hingga tiga hari, ada baiknya perlu berhati-hati saat merias wajah dan menyentuh wajah yang bisa menjadi cara yang sangat nyata untuk tertular virus.
Untuk mengurangi risiko dan kekhawatiran tentang make up yang baru dibeli, sebaiknya disimpan terlebih dahulu beberapa hari dan jangan langsung digunakan.
Walau begitu, sebagian besar produk kosmetik mengandung bahan pengawet untuk memperpanjang usia simpan produk dan menghambat pertumbuhan bakteri atau jamur yang berbahaya, menurut basis data Skin Working Group dari Environmental.
Ahli kimia kosmetik Vanessa Thomas mengatakan, pengawet makeup memang berfungsi untuk menjaga infeksi bakteri seminimal mungkin.
Sayangnya, pengawet makeup tak bisa melindungi kita dari virus corona.
"Pengawet dalam kosmetik biasanya hanya sebagai garis pertahanan dari kontaminasi produk kecantikan dari bakteri, bukan virus," kata Thomas kepada HuffPost.
Tidak hanya lipstik atau lip balm saja yang menjadi perhatian utama, namun juga riasan seperti maskara, eyeshadow dan eyeliner juga berisiko.
Sebab pemakaian produk ini berinteraksi langsung dengan area mata.
"Saya mengantisipasi melihat lebih banyak (benda) yang (kemungkinan bisa) terinfeksi , karena kita tahu bahwa virus dapat menginfeksi permukaan mata melalui selaput lendir konjungtiva dan melalui air mata," kata dokter mata bersertifikat Dr. Yuna Rapoport kepada HuffPost.
Jika terbiasa membawa kosmetik bersama-sama dengan dompet di tas, sebaiknya kamu menyemprotkan desinfektan setiap hari dan menggantinya setiap enam minggu.
Baca Juga: Surabaya Bisa Jadi Wuhan, Dokter yang 'Curhat' Penanganan Covid-19 Malah Akan Diproses Kode Etik
Hal ini dapat membantu mengurangi risiko infeksi dan terpapar dari virus corona.
"Jika mungkin, tinggalkan produk rias mata di rumah, karena sering kali kamu menggunakannya di luar rumah, kamu bahkan tidak menyadari ketika kamu menyentuh mata,” ujar Yuna.
Yuna menambahkan, untuk lebih amannya idealnya, maskara dan eyeliner harus diganti setiap tiga bulan.
Baca Juga: Jangan Biarkan Covid-19 Makin Meluas, Ikuti Pedoman Buang Masker Sekali Pakai ala BPOM
Eyeshadow dapat diganti setiap enam bulan. Selain itu, rutinlah mencuci spons atau brush yang dipakai.
"Namun, jika kamu membawa kosmetik di tas, saya merekomendasikan menggantinya dalam waktu tiga hingga enam minggu, bukan tiga bulan," katanya.
Ia mengatakan, jika kita pernah tertular Covid-19 dan sudah sembuh, sebaiknya ganti semua produk kosmetik yang dipakai dengan yang baru untuk memastikan tidak ada penularan ulang.(*)
Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia (IDI): 'New Normal Indonesia Belum Waktunya'
#berantasstunting
#hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Alat Make Up Bisa Jadi Sarana Penularan Virus Corona